Senin 12 Nov 2018 08:56 WIB

Umrah, Azimat Ibu, dan Visi Saudi 2030

Umrah bersama keluarga merupakan bentuk kecintaan, terutama kepada ibunda.

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto:

Selain masjid, nantinya juga akan dibangun area pemakaman keluarga, terutama untuk ayah dan ibunda Thohir bersaudara. Jika nantinya diizinkan makam ayah mereka akan dipindahkan ke lokasi masjid ini.

Waktu saya bertemu Erick Thohir di Makkah beberapa hari lalu, ia mengatakan, ibadah umrahnya kali ini ia dedikasikan buat sang ibundanya yang sudah sepuh. Erick melaksanakan ibadah umrah bersama jajaran direksi Mahaka.

Bukan hanya rombongan TGB dan Erick Thohir yang ingin memanfaatkan kesejukan Makkah dan Madinah untuk umrah, tetapi juga banyak jamaah lain dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.

Hampir semua pesawat dari Jakarta dan Surabaya menuju Jeddah atau Madinah pulang pergi selalu penuh dengan jamaah umrah. Bukan hanya pada Oktober dan November, tetapi sepanjang tahun.

Minat besar umat Islam untuk bisa pergi ke Tanah Suci inilah yang kemudian dimanfaatkan betul oleh Pemerintah Arab Saudi. Dalam Visi Saudi 2030 yang dirancang Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, Saudi ingin mendiversifikasi pendapatan selain minyak. Yang paling gampang digenjot tentu sektor haji dan umrah, di mana Saudi telah dianugerahi Makkah (Masjid al-Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi).

Dalam Visi Saudi 2030, Pangeran Muhammad ingin menaikkan jumlah jamaah umrah hingga mencapai angka 30 juta setiap tahun, dari sebelumnya yang hanya 8 juta. Sedangkan untuk haji hanya bisa menambah sekitar 1 juta orang dari angka 4 jutaan.

Untuk mendukung rencana ini, berbagai sarana dan prasarana sedang digarap. Dari meningkatkan kapasitas untuk thawaf dan sai, pembangunan hotel, bandara baru di Taif, pelebaran jalan, sarana transportasi, pusat-pusat perbelanjaan hingga membangun Kota Baru Makkah, dan lainnya.

Kita berharap agar pengingkatakan jumlah haji dan umrah ini tidak hanya bernilai komersial. Pelayanan juga harus ditingkatkan. Dari pengajuan visa, pelayanan selama berada di Arab Saudi, hingga pulang ke negara masing-masing. Apalagi, haji dan umrah adalah ibadah. Pelayanan yang diberikan juga harus mencakup keabsahan dan kekhusyukan ibadah. Termasuk keamanan dan kenyaman mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement