Senin 12 Nov 2018 06:36 WIB

Eggi: Ada yang Targetkan Habib Rizieq Celaka

Poinnya adalah operasi intelijen targetnya habib celaka, dideportasi dan jadi masalah

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Andi Nur Aminah
Eggi Sudjana (kanan)
Foto: ROL/Abdul Kodir
Eggi Sudjana (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menduga ada indikasi keterlibatan operasi intelijen dalam kasus pemasangan bendera tauhid di kediamannya di Arab Saudi. Aktivis Gerakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana menyebut target operasi intelijen tersebut lantaran ada pihak-pihak yang ingin Rizieq celaka dan dideportasi.

"Poinnya adalah operasi intelijen targetnya habib celaka, habib dideportasi, habib menjadi masalah sehingga meruntuhkan wibawa dan lain sebagainya," kata Eggi di Jakarta, Ahad (11/11).

Baca Juga

Eggi menjelaskan salah satu indikasi adanya keterlibatan operasi intelijen berawal dari tantangan yang disampaikan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli melalui akun media sosialnya kepada Rizieq untuk mengibarkan bendera berlafaz tauhid. Pernyataan itu sepekan pascapernyataan tersebut peristiwa itu akhirnya terjadi.

"Menurut teori kontra-intelijen ya, ini sudah bagian operasi intelijen yang sudah disepakati," tuturnya.

Selain itu Eggi menambahkan adanya rumah yang berjarak sekitar satu kilo meter dari kediaman Rizieq yang juga memotret bukti terpasangnya bendera hitam di kediaman Rizieq juga diduga sebagai bagian dari operasi intelijen. Ditambah lagi pernyataan Duta Besar Indonesia yang seolah membela Rizieq dan membebaskan Rizieq dengan memberikan jaminan. Menurut Eggi, jaminan tersebut tidak ada sama sekali.

"Jaminanannya enggak ada, ini siapa yang bohong? Menteri Luar Negeri bilang enggak ada jamin-jaminan, tapi dubes bilang ada, bahkan mengutus seperti Kopassus begitu yang dari dubes itu, kan semua ada berita itu, padahal dibantah sama habib," tuturnya.

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ditangkap kepolisian Arab Saudi di kediamannya di Makkah, Arab Saudi, Senin (5/11) lalu pukul 08.00 waktu setempat. Penangkapan itu diduga disebabkan oleh pemasangan bendera hitam yang dianggap mencirikan salah satu gerakan ekstremis di belakang kediaman Habib Rizieq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement