Ahad 11 Nov 2018 20:03 WIB

Longsor di Kabupaten Bogor Merusak Sejumlah Rumah Warga

Dua madrasah juga rusak akibat tergerus longsor

Rep: Imas Damayanti/ Red: Maman Sudiaman
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bencana longsor di wilayah Kabupaten Bogor sedikitnya merusak tujuh bangunan rumah warga dan dua sekolah, Ahad (11/11). Meski dilaporkan tak ada korban jiwa, namun kerugian materil akibat bencana ini cukup besar. Sejumlah warga yang terdampak longsor langsung diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Musibah longsor antara lain menimpa dua rumah di Kampung Selahuni RT 003 RW 006, Desa Ciomas Rahayu, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/11) lalu. Di lokasi ini, longsor juga memutus jembatan penghubung antara Desa Ciomas Rahayu dengan Desa Laladon.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor Sumardi, longsor terjadi akibat hujan deras dan anging kencang di wilayah tersebut. Dari data yang dicatat BPBD, lanjutnya, tinggi longsoran mencapai 10 meter, lebar longsoran 3 meter, sedangkan panjangnya mencapai 18 meter. "Longsor merusak dua rumah yang terdiri dari dua kepala keluarga," ujarnya, Ahad (11/11).

Menurutnya, kondisi rumah yang terdampak longsor rusak berat. Detailnya, kamar mandi dan dapur hancur, kamar tidur sudah menggantung tanah, dan kondisi tanah sudah terkikis oleh air Kali Cikoneng. Namun begitu ia menyebut, tak ada satu pun korban jiwa dalam peristiwa itu.

Menurutnya, dua keluarga yang menjadi korban longsor telang diungsikan sementara dan mendapat bantuan tanggap darurat berupa terpal dan bronjong. Sejauh ini ia menyebut, kondisi di lapangan sudah kondusif setelah sebelumnya dilakukan koordinasi antara aparat, masyarakat setempat, dan aparatur desa.

"Saat ini kondisi sudah konfusif, berbagai elemen bersatu padu saling koordinasi di lapangan. Besok (12/11), akan ada Pak Camat," ujarnya.

Dikatakan, apabila terjadi hujan terus menerus, hal itu akan memicu volume Kali Cikoneng meninggi. Hal itu menurutnya dapat menyebabkan tanah di pinggiran rumah warga sedikit demi sedikit akan mengikis.

Di hari yang sama, bencana longsir juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka menyebut, longsor dan hujan deras di wilayah tersebut merusak beberapa rumah dan fasilitas warga seperti sekolah dan majelis taklim. "Yang tertimbun longsor ada dua rumah warga, kondisinya rusak parah. Banjir juga sempat merendam rumah warga, namun sekarang kondisinya sudah mulai surut," ujarnya.

Selain rumah warga dan fasilitas umum warga yang terdampak, hujan deras juga menumbangkan sebuah pohon bambu  di Jalan Raya Ciawi, Bogor. Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas sempat terhambat. Namun saat ditelusuri kembali oleh Republika, Ahad (11/11), kondisi lalu lintas mulai kembali lancar.

Ia menyebut, hingga saat ini tidak ada korban jiwa dari peristiwa banjir dan longsor yang ada di wilayah Kecamatan Cigombong. Begitupun, lanjutnya, dengan peristiwa pohon bambu tumbang. Data di Polsek Cijeruk menyebutkan, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor.

1. Longsor di Kampung Bojong Kiharib RT 001 RW 002, Desa Wates Jaya. Peristiwa ini mengakibatkan satu halaman teras rumah warga tertimbun longsor. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan.

2. Tebingan longsor di Kampung Bojong Kiharib, RT 002 RW 002, Desa Wates Jaya. Peristiwa itu mengakibatkan halaman belakanh rumah warga tertimbun. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan dari peristiwa ini.

3. Selokan meluap akibat hujan deras di Kampung Tambakan, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong. Beberapa rumah warga tergenang air. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan, hanya kerugian materil.

4. Longsor di Kampung Pangkalan RT 001 RW 001. Dilaporkan, satu dapur rumah warga tertimbun tanah longsor.

5. Tembok pagar Sekolah MAN 4 Bogor Kampung Cijambu, Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong roboh. Tembok sepanjang 40 meter tersebut roboh akibat longsor.

6. Selokan meluap di Kampung Muara RT 002 RW 003, Desa Ciburuy. Lima rumah warga terendam air setinggi dua meter.

7. Bangunan roboh terendam hujan di Kampung Muara RT 004 RW 010, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong.

8. Tanah longsor di Kampung Cibandawa, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong. Longsor menimbun halaman Sekolah MTS Al Hidayah.

9. Atap rumah roboh di Kampung Palasari RT 004 RW 006, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk.

10. Longsor di wilayah Desa Bitungsari, dua rumah tertimbun longsor.

Sejauh ini dikabarkan, para korban yang terdampak banjir sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Menurut Kepala Desa Bitungsari Dewi Andayani, warga Bitungsari yang menjadi korban longsor sudah dievakuasi ke rumah sanah keluarganya untuk sementara waktu.

"Sudah dievakuasi ke rumah saudaranya, untuk sementara waktu," ujarnya.

Selain korban, ia juga menyebut telah mengevakuasi warga yang rumahnya rawan terkena longsor dan banjir. Ia juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati di musim hujan karena longsor dan banjir susulan bisa saja terjadi.

Menurut Kepala Sub Unit Pelayanan (SUP) Ciliwung Andi Sudirman menilai, bencana longsor lebih banyak menerjang sisi Sungai Cisadane. Ia menyebut, ketinggian muka air Sungai Cisadane sudah sampai 167 sentimeter dengan status siaga 3. "Longsor banyak terjadi di pinggiran Sungai Cisadane, memang muka air di sana sudah cukup tinggi," ujarnya.

Ia menjelaskan, kondisi geografis Bogor merupakan wilayah non-zona hujan. Artinya, hujan bisa turun kapan saja tanpa mengenal musim. Terlebih, ia mengimbau, di musim penghujan yang masuk di akhir Oktober, wilayah Bogor berpotensi terjadi hujan deras, petir, angin kencang, banjir, hingga longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement