Sabtu 10 Nov 2018 17:42 WIB

Gerindra Minta Yusril tak Ganggu Prabowo Lagi

BPN juga meminta Yusril tak mencari-cari alasan untuk menjatuhkan Prabowo.

Rep: Ali Mansyur/ Red: Budi Raharjo
Yusril Ihza Mahendra (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Yusril Ihza Mahendra (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra, Sodik Mujahid menyoroti pernyataan kuasa hukum Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra yang meragukan rekam jejak perjuangan Islam pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sodik meminta agar Yusril tidak lagi mengganggu Prabowo lagi.

Apalagi setelah dia memilih untuk menjadi pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dibanding bergabung dengan Prabowo-Sandiaga. Menurut Sodik, Prabowo bukan sosok yang doyan mengumbar perbuatannya di publik, termasuk perjuangannya untuk Umat Islam dan rakyat miskin.

Justru, Sodik menilai, Prabowo tulus membangun bangsa. "Kami memahami dan menghargai keputusan YIM jadi pengacara Jokowi dan Ma'ruf. Jadi jangan ganggu Pak Prabowo lagi," tutur Sodik saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (10/11).

Lanjut Sodik, pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang menilai bahwa dia meragukan kontribusi Prabowo-Sandiaga terhadap Umat Islam akan menimbulkan multitafsir. Bahkan tidak menutup kemungkinan, akan ditafsirkan bahwa jasa pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada Islam lebih besar dibanding Prabowo-Sandiaga. "Tentunya, akan dianggap pernyataan yang menggelikan oleh Umat Islam sendiri," tuturnya.

Sebelumnya, Anggota Direktorat Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman meminta Yusril tidak mengambinghitamkan Prabowo Subianto. BPN juga meminta Yusril tidak mencari-cari alasan untuk menjatuhkan Prabowo.

"Kalau mau dukung Jokowi ya dukung saja. Jangan cari-cari seolah-olah Pak Prabowo dijadikan kambing hitam. Saya kira alasan sulit menghubungi Pak Prabowo tidak mendasar," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement