REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Direktorat Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman meminta agar Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tidak mengkambinghitamkan Prabowo Subianto. BPN meminta Yusril tidak mencari-caro alasan untuk menjatuhkan Prabowo.
"Kalau mau dukung Jokowi ya dukung saja. Jangan cari-cari seolah-olah Pak Prabowo dijadikan kambing hitam. Saya kira alasan sulit menghubungi Pak Prabowo tidak mendasar," ujar Habiburokhman saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (8/11).
Oleh karena itu Habiburkhman pernyataan Yusril bahwa calon presiden nomor urut 02 sulit dihubungi. Justru menurutnya, selama ini tidak ada pihak mana pun yang kesulitan berkomunikasi dengan Prabowo. Sebagai contoh, Partai Demokrat, Partai Berkarya yang menjadi mitra koalisi tidak kesulitan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.
"Pak Yusril bilang kalau Habib Rizieq juga susah menghubungi Pak Prabowo, itu tidak benar. Faktanya beberapa waktu lalu Pak Prabowo bertemu Habib Rizieq di Makkah," ujarnya.
Maka dengan demikian, politikus Partai Gerindra ini berharap agar advokat senior ini tidak lagi mencari-mencari alasan. Apalagi dengan menjatuhkan Prabowo dengan argumen-argumennya yang menyudutkan. Sementara saat ini Yusril sendiri sudah menjadi bagian dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai kuasa hukum pasangan nomor urut 02 tersebut.
Baca juga: Yusril Sebut Usul Format Koalisi tak Direspons, Ini Kata BPN
Sebelumnya, Yusril mengaku ada masalah komunikasi dengan Prabowo. Bahkan kata Yusril, imam besar Front Pembela Islam (FPI) pun kesulitan menghubungi Prabowo Subianto. Kemudian juga sampai saat ini kubu Prabowo belum memberikan jawaban terkait kepastian format koalisi. Hal itu agar partai-partai pendukung pasangan tersebut juga berjaya pada Pileg 2019.
"Ada kendala komunikasi, Habib Rizieq pun tidak bisa menelepon Pak Prabowo. Jadi memang agak susah dihubungi, diharapkan gimana ketua koalisi," terang Yusril beberapa waktu lalu.