Kamis 08 Nov 2018 12:08 WIB

Kapolri: Kasus Sensitif Dikendalikan dengan Baik

Kepolisian mempertahankan situasi yang aman.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengklaim, Polri mampu menangani kasus-kasus yang sensitif dan politis menjelang pemilihan umum. Kasus yang Tito maksud misalnya pembakaran bendera di Garut dan kasus 'tampang Boyolali'. 

"Beberapa kejadian yang juga sensitif jika tidak ditangani dengan baik mulai dari peristiwa di Garut, di Boyolali, dan beberpa peristiwa yang sensistif secara politis karena masa kontestasi politis relatif kita bisa kendalikan dengan baik," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/11).

Karena itu, Tito meminta jajarannya agar mempertahankan situasi yang aman ini. Ia berharap, kondusivitas ini dapat terus dijaga hingga akhir tahun dan menjelang masa kampanye. 

Tito berharap, saat masa kampanye tidak terjadi konflik di antara para pendukung. Polri pun melakukan langkah utama Polri adalah mengambil posisi netral dan menjaga proses demokrasi yang akan berlangsung itu. 

"Deklarasi damai terus digulirkan sambil kita mengamati juga fenomena sosial agar dapat terkendali baik dengann cara soft maupun penegakan hukum," ujar Tito. 

Tito menambahkan, agenda terdekat Polri adalah pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019. Ia mengatakan, jajaran Intelijen, Brigade Mobil, Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam), Korps Lalu Lintas serta berbagai unsur Polri lainnya sudah disiapkan untuk Operasi uang dinamai Operasi Lilin tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement