Kamis 08 Nov 2018 08:48 WIB

Kementerian PUPR Siapkan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban

Akses jalan ke Pelabuhan Patimban dengan konstruksi layang tidak merusak area sawah

Red: EH Ismail
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi lokasi akses jalan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi lokasi akses jalan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah membangunan jalan akses yang menghubungkan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Akses sepanjang 8 Km untuk menunjang Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan internasional terbesar di Indonesia selain Pelabuhan Tanjung Priok.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konstruksi layang pada jalan akses tersebut memberi keuntungan bagi perlindungan areal persawahan yang berada di wilayah tersebut. "Kalau dibangun dengan konstruksi konvensional, sawah dan irigasi teknis pasti habis. Adanya pembangunan jalan baru, biasanya diikuti oleh pertumbuhan pesat kegiatan warga seperti permukiman dan pertokoan.Oleh karenanya kami buat dengan konstruksi layang," kata Basuki saat mengunjungi lokasi akses jalan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.

Menurut Basuki, meski menggunakan konstruksi layang, biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan jalan akses ini tidak terlalu besar karena ketinggiannya hanya 3-4 meter. “Saat ini sedang dilakukan tes kedalaman tiang pancangnya," ujarnya.

Pembangunan jalan akses ini terbagi menjadi dua bagian yakni area luar 4 km dan area pelabuhan 4 km. Sebagian lahan kini sudah dibersihkan dan siap dilanjutkan ke tahapan konstruksi. Pembangunan jalan sebagian besar akan menggunakan konstruksi layang dikarenakan kondisi tanah yang lunak.

Kontrak pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban dan konsultan supervisi telah ditandatangani pada 14 Agustus 2018 dengan kontraktor pelaksana yakni PT PP, PT Bangun Cipta Kontraktor dan Shimizu Corporation dengan alokasi anggaran Rp 1,12 triliun yang ditargetkan rampung pada akhir 2019.

Sedangkan untuk konsultan supervisi dilakukan oleh Katahira & Engineer International bekerjasama dengan Nippon Engineering Consultant serta PT Perentjana Djaja, PT Sarana Multi Daya, PT Parama Karya Mandiri, PT Mekaro Daya Mandiri dan PT Maratama Cipta Mandiri senilai Rp63,51 miliar.

Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) sepanjang 37,7 Km. Saat ini sudah ada pemrakarsa akses tol Pelabuhan Patimban yakni konsorsium PT Jasa Marga, PT Surya Semesta Internusa, PT Daya Mulia Turangga dan PT Jasa Sarana dengan nilai investasi Rp6,4 triliun.

"Ini yang sedang kami bicarakan. Kami harap bisa ada kerja sama juga antara perusahaan lokal dan Jepang. PT Jasa Marga sedang melakukan penjajakan dengan investor lainnya," tutur Basuki.

Kehadiran Pelabuhan Patimban dengan dukungan jalan akses dan jalan tol akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement