REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Indonesia di tahun 2045 akan didominasi oleh generasi milenial, generasi Z serta generasi Alpha. Mereka harus dipersiapkan untuk kemajuan bangsa.
"Kalau saya ini kan generasi 'Baby Boomers', kalau generasi millenial itu generasi yang lahir tahun 1980 sampai 2000. Generasi Z itu yang lahir tahun 2000 sampai 2010, dan generasi Alpha itu lahirnya setelah 2010 sampai sekarang," kata kata mantan Ketua Mahkamah Konstutusi Mahfud MD.saat berbicara dalam seminar "Indonesia Emas 2045 di Mata Millennials" yang diselenggarakan MMD Initiative di Universitas Al Azhar Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Mahfud menyatakan Indonesia sebenarnya mempunyai segalanya untuk maju, mulai dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu Indonesia harus dirawat dengan baik.
"SDA kita punya semua. Mulai dari emas, batu bara, hutan, ikan. Sekarang ini lagi populer yaitu panas bumi yang dianggap akan menjadi alternatif utama energi baru di indonesia, sekarang sudah banyak mulai diincar oleh negara-negara asing," ujarnya.
Baca juga, Bertemu KPK, Mahfud MD Singgung Buku Merah.
Namun demikian, menurut Mahfud, meski Indonesia memiliki kekayaan geologis, demografis dan kekayaan alam melimpah, Indonesia tidak akan mengalami kemajuan karena terjerat korupsi.
Padahal, kata Mahfud, seandainya semuanya dikelola dengan baik dan benar maka setiap kepala di Indonesia akan mendapat uang Rp 20 juta per kepala gratis dari kekayaan alam ini.
"Tapi sekarang nyatanya negara banyak utang karena perjalanan pemerintahan kita dalam beberapa puluh tahun terakhir ini digerogoti oleh korupsi," ujarnya.
Ia mengatakan, bangsa ini mempunyai problem moral. Kesetiaan kepada republik itu kadang kala kalah dengan ketamakan pribadi. Kepada peserta yang didominasi mahasiswa, Mahfud berpesan agar setia kepada bangsa dan negara. Selain itu Mahfud juga meminta agar generasi milenial bisa menjaga kedaulatan dan ideologi Indonesia.
"Ideologi pemersatu dan pembangun semangatnya yaitu Pancasila itu , jangan dibuat bahan tertawaan. Pancasila itu, sungguh ideologi kesaktian yang bisa membimbing kita membawa ke masa depan dengan baik sebagai bangsa dan negara tanpa harus merasa terganggu keimanan dan keyakinan masing-masing pemeluk agama," tambahnya