Rabu 07 Nov 2018 17:05 WIB

Wali Kota Depok Shalatkan Korban Lion Air

Ada enam warga Depok yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air tersebut.

Walikota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Walikota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris ikut melaksanakan shalat jenazah Ibnu F Hantoro yang merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air beregistrasi PK-LQP bernomor penerbangan JT 610. "Almarhum merupakan salah warga terbaik Kota Depok," kata Idris saat sambutan usai melaksanakan shalat jenazah di Depok, Rabu (7/11).

Dia mengatakan, Pemkot Depok juga merasakan kehilangan seorang dokter muda yang mempunyai dedikasi tinggi untuk melayani warga. Ada lima warga Depok lainnya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air tersebut.

Sedangkan, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kemenkes RI, Usman yang juga hadir mengatakan, almarhum merupakan teman sejawatnya dan dia sedang menjalani wajib kerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam di Bangka Belitung. "Dia harus menjalani tugas ini selama setahun, dan akan berakhir pada Februari 2019," katanya.

Jenazah dokter muda lulusan Universitas Indonesia tiba di rumah duka Komplek Pelni C1/5 RT 04 RW 17, Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat sekitar pukul 08.00 WIB. Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti keluarga Ibnu. Isak tangis juga mewarnai kedatangan jenazah dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Ibunda Ibnu, Sumarsih dan ayahandanya, Slamet serta istri korban, Helda Aprilia tidak kuasa menahan tangis atas peristiwa tersebut.  Sejumlah tetangga korban, perwakilan dari Kemenkes juga hadir untuk mengucapkan bela sungkawa yang mendalam.

Jenasah Ibnu dimakamkan di TPU Pondok ranggon Jakarta Timur. Dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut meninggalkan dua anak yang masih balita yakni Arisa (4) dan Fatih (1,5) dari pernikahan dengan Helda Aprilia (31).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement