Rabu 07 Nov 2018 10:12 WIB

Kemenaker Dorong Peningkatan Kompetensi Kerja Lewat Magang

Seleksi penerimaan pemagangan ke Jepang diselenggarakan sepanjang tahun

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif memberi sambutan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama program magang Provinsi Bengkulu dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Jepang) di Kota Bengkulu, Jumat (17/11).
Foto: Fuji Pratiwi/Republika
Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif memberi sambutan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama program magang Provinsi Bengkulu dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Jepang) di Kota Bengkulu, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan berusaha terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia. Salah satunya, dengan menjalin kerjasama di bidang pemagangan di Jepang dengan International Manpower Development Organization (IM) Japan.

“Kerjasama pemagangan antara IM dengan Kemnaker telah berlangsung sejak 1993. Hingga september 2018, peserta pemagangan yang telah ditempatkan IM Japan di perusahaan Jepang sebanyak 41.438 orang,” kata Direktur Bina Pemagangan Kemnaker, Asep Gunawan melalui pesan tertulis, Rabu (7/11).

Dia menjelaskan, seleksi penerimaan pemagangan ke Jepang diselenggarakan sepanjang tahun oleh dinas tenaga kerja provinsi. Tim yang menyeleksi peserta pemagangan merupakan gabungan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan IM Jepang.

Menurut dia, setelah lolos seleksi, peserta pemagangan mendapatkan pelatihan bahasa 2 bulan di daerah asal seleksi. Setelah menyelesaikan pelatihan di daerah, para peserta akan mengikuti pelatihan terpusat yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) dan PKK Lembang.

"Setelah itu pemantapan dan bahasa dan budaya selama 1 bulan di IM Japan, sebelum peserta mulai mengikuti program pemagangan di masing-masing perusahaan," ujar Asep.

Peserta magang, lanjut Asep, mendapatkan uang saku setidaknya 100 ribu yen atau setara 13 juta setiap bulannya. Setelah program magang selesai peserta juga mendapatkan tunjangan usaha mandiri 600 ribu sampai 1 juta yen atau sekitar 78,5 juta s.d 130 juta yang dapat digunakan sebagai modal wirausaha.

“Selain mendapatkan uang saku, peserta pemagangan juga mendapatkan akomodasi (tempat tinggal), perlindungan asuransi, tiket Jakarta-Jepang pulangnpergi, Pelatihan pra-pemberangkatan dan orientasi di Jepang, Alat pelindung diri (APD) dan pendukung K3 lainnya,” terang Asep.

Peserta pemagangan sendiri dapat menimba pengetahuan serta kompetensi mereka di 75 bidang kejuruan. Beberapa kejuruan yang menjadi favorit adalah manufaktur, konstruksi, perkapalan, pertanian, perikanan, perawatan mobil dan asisten perawat lansia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement