Selasa 06 Nov 2018 22:45 WIB

Polisi Bongkat Penipu Berkedok Call Center Palsu di ATM

Mereka juga menempelkan nomor call center palsu di sana.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Muhammad Hafil
Pembobolan ATM lewat skimmer
Foto: republika
Pembobolan ATM lewat skimmer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepolisian membongkar sebuah praktik penipuan, berkedok nomor call center palsu yang ditempel di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Masyarakat yang hendak mengambil uangnya, dibuat panik dengan membuat jebakan di mulut mesin ATM, yang kemudian pasti akan menelpon nomor call center yang tertera.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, dalam membuat kartu ATM terganjal, para tersangka memasang jebakan di mulut mesin ATM menggunakan biji plastik yang sudah dimodifikasi, sehingga mulut ATM dapat menahan kartu yang akan dimasukkan oleh korban. Tak lupa, mereka juga menempelkan nomor call center palsu di sana.

Ketika korban datang ke mesin ATM tersebut dan memasukkan kartu ATM-nya ke mulut mesin ATM, kartunya terganjal dan tidak bisa digunakan mapun dikeluarkan. “Kemudian korban akan menghubungi nomor call center palsu yang ditempel pelaku, dan melaporkan bahwa kartu ATM-nya tersangkut di mulut mesin ATM dan hendak memblokir kartunya,” ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (6/11).

Tersangka yang berpura-pura sebagai call center palsu dari suatu bank pun, lantas meminta data dari kartu tersebut beserta pin ATM korban untuk konfirmasi. Setelah korban merasa sudah melapor ke call center bank, korban pun meninggalkan lokasi.

Dua pelaku lain yang berperan sebagai ekeskutor datang untuk menguras uang dalam kartu ATM korbannya, dengan terlebih dulu mengambil kartu yang tersangkut menggunakan obeng. Kemudian mereka mengambil uang dari dalam kartu ATM korbannya dengan minta bantuan satu temannya yang menjadi call center palsu, untuk memberitahukan nomor pin kartu ATM korban.

“Mengambil uang yang ada di ATM korban dengan transfer ke rekening penampung dan juga dengan tarik tunai,” ujar Argo.

Akhirnya kepolisian menangkap tiga pelaku, yakni Zainal Arifin, Darlan, dan Lilis Seprica. “Pelaku ditangkap pada 2 dan 3 Oktober 2018 lalu di dua tempat berbeda yakni di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat dan Mall Arion, Rawamangun, Jakarta Timur,” kata mantan kabid humas polda jawa timur itu.

Zainal Arifin sendiri berperan sebagai yang memasang biji plastik, menempel nomor call center palsu di mesin ATM dan tarik rekening korban. Kemudian Darlan berperan sebagai tukang gambar melihat situasi lokasi. Sedangkan Lilis berperan pura-pura sebagai call center dari bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement