Senin 05 Nov 2018 07:45 WIB

Pengangguran di Sumbar Bertambah 2.980 Orang

Angka pengangguran terbuka mencapai 5,55 persen.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jumlah penduduk menganggur di Sumatra Barat pada Agustus 2018 mengalami penambahan sebanyak 2.980 orang dibanding periode yang sama tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis, jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2018 sebanyak 2,41 juta orang dan 141.680 orang menganggur. Dibanding tahun lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 65.480 orang. Dari angka pengangguran dan angkatan kerja, didapat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumbar sebesar 5,55 persen.

Kepala BPS Sumbar, Sukardi, menjelaskan bahwa jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 tercatat sebanyak 2,55 juta orang. Angka ini naik 68.460 ribu orang dibanding Agustus 2017. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Berdasarka survei yang dilakukan, meski jumlah pengangguran naik tipis, naiknya jumlah angkatan kerja diiringi dengan meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK pada Agustus 2018 tercatat 67,26 persen, naik 0,97 poin dibanding tahun lalu.

"Nah, peningkatan TPAK ini memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja," kata Sukardi, Senin (5/11).

Kembali ke TPT, formula ini menjadi indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja. TPT pada Agustus 2018 sebesar 5,55 persen, turun tipis 0,03 poin bila dibandingkan bulan Agustus 2017 dengan skor 5,58 persen.

Dilihat dari daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan tercatat lebih besar dibanding di perdesaan. Pada Agustus 2018, TPT di perkotaan sebesar 6,71 persen, sedangkan TPT pada wilayah perdesaan sebesar 4,54 persen. Dibandingkan Agustus 2017, TPT wilayah perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,08 poin dan wilayah perdesaan mengalami penurunan 0,17 poin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement