REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengucapkan selamat datang kepada Yusril Ihza Mahendra yang menjadi pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kapabilitas dan kredibilitas Yusril sebagai pengacara tidak perlu diragukan.
“Saya menyatakan mudah-mudahan kalau itu benar ahlan wa sahlan, selamat," ujar usai meninjau Posko Evakuasi Lion Air di Dermaga Jakarta International Container Terminal II (JICT II), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11).
Ia pun yakin, dengan kode etik yang dimiliki seorang pengacara, Yusril tidak akan membela kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno. Menurut Ngabalin, ia memahami Yusril dalam kapasitas ilmu, kepribadian, serta moralnya yang luar biasa.
Sebab, politikus Partai Golkar itu pernah menjadi anggota dan pimpinan di DPP Partai Bulan Bintang (PBB) serta pernah menjadi (anggota) DPR RI dari PBB. Yusril merupakan orang nomor satu di PBB.
"Kalau benar itu menjadi sesuatu yang diberikan kepercayaan kepada Pak Yusril sebagai seorang profesional, sebagai seorang pengacara, saya tahu kapabilitas dan kredibilitasnya," ujar Ngabalin.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengonfirmasi terkait Yusril Ihza Mahendra yang menjadi pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin. KIK mengungkapkan, perbuatan itu dilakukan Yusril secara cuma-cuma.
"Ya, benar-benar itu, dia ini nanti jadi pengacara secara umum, jadi enggak hanya di MK atau bawaslu aja," kata Juru Bicara TKN KIK Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (5/11).
Namun, Arya mengungkapkan, Yusril tidak akan bergabung dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengatakan, ahli hukum tata negara itu akan beriringan bersama KIK pada Pilpres 2019.
Menurut Arya, keputusan Yusril sebagai kuasa hukum pasangan calon (paslon) nomor urut 01 itu berangkat dari keinginan pemilu yang bagus, bersih, kredibel, dan bermartabat. "Maunya itu terjadi, makanya dia bersedia bergabung dengan kami untuk menjaga proses demokrasi, menjaga dari segi hukum," kata Arya.