Senin 05 Nov 2018 15:37 WIB

Longsor Terjang Sukabumi, Rumah dan Saluran Irigasi Rusak

Kabupaten Sukabumi waspada dan siaga bencana longsor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Longsor merusak satu unit rumah warga dan saluran irigasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Senin (5/11).
Foto: Riga Nurul Iman / Republika
Longsor merusak satu unit rumah warga dan saluran irigasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor menerjang Desa Cibatu Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi Senin (4/11) malam. Kejadian tersebut menyebabkan satu unit rumah warga mengalami kerusakan

Selain itu saluran irigasi yang mengairi areal persawahan jebol dan terancam tidak bisa menyuplai air ke lahan pertanian warga. Data yang diperoleh menyebutkan, bencana longsor tersebut tepatnya terjadi di Kampung Cibatu RT 19 RW 04 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

''Longsor terjadi pada Ahad (4/11) malam,'' ujar salah seorang warga yang rumahnya rusak diterjang longsor Tata Supriatna (43 tahun) kepada wartawan di lokasi kejadian.

Pada waktu itu tidak terjadi hujan dan terakhir menguyur wilayah tersebut pada sehari sebelumnya. Namun kata Tata, di belakang rumahnya ada kolam yang tengah dialiri air. Diduga karena tidak terkontrol maka airnya meluap hingga masuk ke rumah dan mengikis tanggul di belakang rumah.

'' Ketika saya cek ke belakang rumah ternyata bagian dapur sudah tergerus longsor,'' imbuh Tata.

photo
Longsor merusak satu unit rumah warga dan saluran irigasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Senin (5/11). (Riga nurul iman / Republika)

Bahkan peralatan bengkel tempat membuat sparepart kendaraan bus yang ada di rumahnya juga ikut terkena longsor. Selain itu pohon durian dan kelapa juga ikut tumbang akibat pergeralan tanah. Beruntung kata Tata pada saat kejadian di rumahnya hanya ia bersama temannya. Sementara istri dan empat orangnya tengah menginap di rumah saudaranya.

'' Tidak ada keluarga atau pekerja terluka hanya kerugian materiil Rp 120 juta,'' imbuh Tata. Kerugian tersebut sebagian besar karena rusaknya peralatan bengkel. Kini keluarga Tata terpaksa mengungsi karena rumahnya masih terancam longsor.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Mamam Suherman mengatakan, petugas BPBD telah dikerahkan ke lokasi kejadian.

''Dari hasil pantauan di lapangan diperoleh saluran irigasi rusak dan satu unit rumah warga rusak bagian belakangnya,'' imbuh dia.

Menurut Maman, hingga kini petugas masih menelusuri penyebab terjadinya longsor. Namun kondisi cuaca yang ditandai dengan tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini berpotensi menyebabkan longsor.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman

Sukabumi menambahkan, Kabupaten Sukabumi waspada dan siaga bencana longsor, banjir dan pergerakan tanah di musim penghujan. Pemerintah Kabupaten Sukabumi seperti tahun sebelumnya membentuk tim kaji cepat penanganan banjir dan longsor.

Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni pada pertengahan Oktober 2018 lalu BPBD sudah mengirim perahu ke Kecamatan Tegalbuleud. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana terutama banjir. Eka menerangkan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Sukabumi awal musim penghujan antara  akhir Oktober dan Nopember. Hal ini menjadi dasar bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement