Senin 05 Nov 2018 02:00 WIB

UM Surabaya Resmikan Prodi S1 Kebidanan

UM Surabaya sudah memiliki program studi D3 Kebidanan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bidan
Foto: IST
Ilustrasi Bidan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) meresmikan program studi (Prodi) baru, yakni S1 Kebidanan di Gedung Attauhid Tower lantai 13, Ahad (4/11). Rektor UM Surabaya Sukadiono menjelaskan, peresmian Prodi S1 Kebidanan merupakan penambahan program studi baru di lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya sesuai SK Kemenristekdikti nomor 896/KPT/I/2018.

"Pendirian program studi di lingkungan UM Surabaya ini adalah bagian dari merespon perkembangan zaman dan tuntutan untuk terus mengembangkan pendidikan di perguruan tinggi," ujar pria yang akrab disapa Suko, seusai peresmian.

Suko mengaku, UM Surabaya sangat berpengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan di bidang kesehatan. Hal itu dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah mahasiswa yang menggeluti keilmuan tersebut di UM Surabaya. Peningkatan menurutnya terjadi bukan hanya kuantitas saja, tetapi juga kualitas.

Suko menjelaskan, sebenarnya UM Surabaya sudah memiliki program studi D3 Kebidanan. Dengan diluncurkannya S1 Kebidanan ini, diharapkan semakin melengkapi pilihan-pilihan yang ada, sehingga mampu menarik lebih banyak lagi mahasiswa untuk menimba ilmu di UM Surabaya.

"Kalau tenaga bidan dengan pendidikan D3 memang orientasinya hanya ketrampilan bukan keilmuan. Tapi kalau dengan S1, dari sisi skil tetep, dari segi wawasan atau keilmuan juga bertambah. Kita siapkan UM Surabaya ini bisa menghadilkan tenaga-tenaga bidan yang profesional, berwawasan  luas, dan punya ketrampilan," ujar Suko.

Suko menyatakan, saat ini kampusnya sudah menjalin kerja sama dengan universitas di Filifina. Dia berharap, bidang kebidanan ini juga nantinya bisa disisipkan dalam kerja sama tersebut. Apalagi keperawatan dan kebidanan Filifina sudah sangat diakui internasional.

"Ini akan kita tindaklanjuti sebagai implementasi dari kerja sama yang kita bangun. Karena mereka punya bidan, perawat yang teregistrasi secara internasional. Ini menjadi penting dan wajib untuk dilakukan kerja sama yang kita bangun ini,"ujar Suko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement