Kamis 01 Nov 2018 21:34 WIB

Lion Air Rute Padang-Medan Terbang Setelah Delay 10 Jam

Penundaan penerbangan terjadi karena pesawat mengalami kerusakan mesin.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pesawat Lion Air.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pesawat Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penantian panjang penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT130 rute Padang-Medan akhirnya berakhir. Setelah menunggu hingga 10 jam, ratusan penumpang diberangkatkan dengan pesawat pengganti sekitar pukul 20.00 WIB dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumbar.

Pesawat Lion Air JT130 sebelumnya dijadwalkan terbang pukul 10.40 WIB pada Kamis (1/11), namun tertunda keberangkatannya karena ada kerusakan mesin.

Executive GM PT Angkasa Pura II Cabang BIM Dwi Ananda Wicaksana menyebutkan, sekitar 200 penumpang JT130 sudah masuk boarding sekitar pukul 19.45 WIB. Pesawat yang digunakan merupakan pesawat yang sebelumnya melayani rute Jakarta-Padang (JT354). Sedangkan pesawat yang semula akan diterbangkan, yakni Boeing 737 900 ER, masih menjalani perbaikan.

"Namun tak benar ada penumpang mengamuk. Cuma karena delay terlalu lama mereka jadinya agak tidak sabar menghadapi manajemen Lion yang dianggap kurang care," kata Dwi, Kamis (1/11).

Sepanjang proses penundaan penerbangan, ujar Dwi, pihak maskapai Lion Air juga sudah menjalankan kewajibannya untuk memberikan kompensasi kepada calon penumpang. Persoalan kompensasi itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan (Delay Management) pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia.

Untuk kasus JT130 pada hari ini, keterlembatan yang dialami penumpang Lion Air masuk dalam kategori lima, yang menyebutkan, jika keterlambatan lebih dari 240 menit, kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp 300 ribu wajib diberikan kepada penumpang. Sebelumnya, kompensasi berupa makanan berat juga sudah diberikan.

"Kejadian terkait teknis seperti yang disampaikan pihak Lion Air, memang terjadi kerusakan di mesin pesawat. Namun detailnya tentu kita tidak mengetahuinya," katanya.

Pesawat yang seharusnya melayani rute Padang-Medan baru tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pukul 12.00 WIB. Berikutnya, sekitar pukul 12.45 WIB, personel di lapangan menemukan bahwa mesin pesawat mengalami kerusakan sehingga status pesawat ditetapkan AOG (Aircraft on Ground). AOG merupakan istilah dalam penerbangan yang berarti pesawat mengalami masalah serius sehingga pesawat tidak boleh terbang.

Pukul 13.24 WIB, pesawat dengan nomor registrasi PK-LHP tersebut diposisikan di hanggar untuk perbaikan. Pukul 16.40 WIB, personel AMC (Apron Movement Control) mendapat informasi bahwa JT130 akan diterbangkan dengan pesawat lain, eks-JT229 dengan rute Batam-Padang. Sayangnya, pesawat tersebut harus dialihkan rutenya ke Medan karena cuaca buruk.

"Kondisi ini membuat waktu delayed penumpang JT 130 bertambah panjang," ujar Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra.

Baru pukul 19.25 WIB, penumpang mendapat kepastian keberangkatan menuju Kualanamu menggunakan pesawat eks-JT354 yang sebelumnya melayani rute Jakarta-Padang.

Salah satu penumpang, Mardefni Zainir, juga sempat mengirim foto dan video kepada Republika.co.id bahwa penumpang sudah diizinkan naik ke pesawat sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca: Lion Air Rute Padang-Medan Alami Masalah Mesin, Delay 8 Jam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement