REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengunjungi salah satu keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di perumahan Griya Cilegon, Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Rabu (31/10). Selain menyampaikan duka cita atau belasungkawa, Tatu juga menawarkan beasiswa bagi anak korban yang terdata dalam manifest penerbangan bernama Sah Sahabudin.
Tatu bercerita, saat mendapat informasi ada musibah pesawat yang jatuh pada Senin (29/10/) pagi, ia langsung berkoordinasi dengan staf untuk mencari informasi, adakah warga Kabupaten Serang yang ikut dalam penerbangan. Hal ini karena, akhir tahun ini ada beberapa aparatur Pemkab Serang ke luar daerah yang mendapatkan berbagai undangan dari kementerian ke luara kota. “Pada hari kejadian, saya belum mendapatkan informasi ada warga Kabupaten Serang yang ikut penerbangan pesawat Lion Air,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kamis (1/11).
Namun pada hari kedua pasca kejadian, Selasa (30/10), Tatu mendapatkan informasi ada warga Kabupaten Serang asal Kecamatan Kramatwatu yang turut menjadi korban. “Karena pada Selasa, ada dinas luar kota, baru hari ini saya mengunjungi keluarga korban,” ujarnya.
Saat datang, Tatu langsung disambut tangis oleh istri Sah Sahabudin dan ketiga anaknya. Bahkan melihat anak bungsu yang berusia 6 tahun, Tatu langsung menggendong anak itu dan tak terelakan tangis haru mengisi ruangan tamu.
Sambil menangis, Tatu meminta si bungsu yang diketahui bernama Anisa untuk bersabar dan mendoakan sang ayah. Tatu juga memeluk kedua anak korban yang lain, yakni Angga (18 tahun) dan Bintang (12 tahun). Tatu meminta semua anak Sah Sahabudin untuk semangat bersekolah agar bisa membanggakan sang ayah.
“Kami siap memfasilitasi dengan memanfaatkan bantuan beasiswa yang sudah menjadi program di Pemkab Serang. Bahkan kepada keluarga, saya menyampaikan apa pun yang bisa kami bantu, silakan sampaikan,” kata Tatu saat diwawancara wartawan.
Tatu mengajak semua warga Kabupaten Serang mendoakan korban agar bisa segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan. ”Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Serang, saya turut berbelasungkawa. Kita doakan yang terbaik untuk korban dan keluarga korban diberi kesabaran,” ujarnya.
Sekadar diketahui, korban bernama Sahabudin (42) meninggalkan istri bernama Risma Yanti dan tiga anak yakni, Angga (18), Bintang (12), dan Anisa (6). Ketiga anak tersebut masih menjalani pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). “Jika terjadi kendala soal biaya segera koordinasi dengan kami, agar anak-anak dari korban bisa tetap sekolah ,” tuturnya.
Pada saat mengunjungi keluarga korban, Tatu didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang Ahmad Saepudin dan Camat Kramatwatu Wawan Setiawan. Dinsos turut membantu sembako untuk keluarga korban.
Sementara itu, istri korban, Risma Yanti mengatakan, putra pertama sudah mendapatkan firasat berupa pesan khusus dari ayahnya sebelum kejadian tersebut. “Ayah pernah bilang, anak-anak harus mandiri jangan andelin Ayah terus karena anak-anak sudah besar,” tuturnya saat menceritakan pesan terakhir dari korban.
Ia menambahkan, korban saat ini masih belum ditemukan sehingga keluarga masih menunggu kabar dari Basarnas dan pihak yang menangani musibah ini. “Kami masih menunggu kabar baik dari pihak berwajib,” ujarnya.