REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpendapat, pemuda memiliki peran yang secara penuh dan harus menyadari komitmen untuk menjaga kesatuan dan persatuan negeri ini. Komitmen tersebut menurutnya sebagai balas budi terhadap para tokoh pemuda yang mendeklarasikan Sumpah Pemuda kala itu.
“Kalian berhutang budi kepada para tokoh yang berhasil mendeklarasikan sumpah pemuda dan harus meneladani sikap-sikap tersebut,” ujar Risma upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-90 di Halaman Taman Surya pada Senin, (29/10)
Risma menegaskan pentingnya melahirkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan maha esa. Selain itu, penting juga untul melahirkan pemuda yang sehat, cerdas, kretaif, inovatif, mandiri, demokratis dan berdaya juang tinggi.
Menurut Risma, pemuda juga harus peka dan cerdas menggunakan teknologi informasi. Pasalnya, teknologi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan sumber daya. Namun, di sisi lain membawa dampak negatif melalui infomasi yang destruktif hoax, hate speech, pornografi, dan narkoba.
“Pemuda harus bisa memfilter dan bersikap cerdas menyikapi berbagai macam bentuk perkembangan teknologi informasi,” kata Risma.
Risma berpendapat, konsep revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sangat relevan untuk mewujudkan pemuda yang maju saat ini. Ciri pemuda yang maju adalah berkarakter, serta memiliki daya saing tinggi. Sehingga, dengan mewujudkan pemuda yang maju maka mampu menciptakan bangsa yang hebat.