REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebelum hilang kontak dan jatuh di laut, pilot Lion Air JT 610 sempat meminta untuk kembali ke Bandara Soekarno Hatta. Direktur Utama Air Navigation Novie Riyanto menyebutkan pilot meminta ijin untuk kembali ke bandara setelah 13 menit berada di udara.
"Kami langsung setujui untuk melakukan RTB (Return To Base)," ujar Novie di posko terpadu penanganan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Jakarta-Pangkalpinang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/10).
Permintaan ijin untuk balik itu disampaikan pilot langsung ke menara ATC di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, Novie tidak menjelaskan apa yang terjadi setelah permintaan RTB tersebut.
Kepala Otoritas Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Bagus Sanjoyo menerangkan pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu lepas landas dari Terminal 1 pada pukul 06.20 WIB. Sementara permintaan Return To Base itu dilayangkan pukul 06.31 WIB atau dua menit sebelum hilang kontak.
"Oleh petugas menara ATC diperbolehkan atau disetujui untuk kembali," kata Bagus, saat memberikan keterangan persnya di Ruang VIP Terminal 1 Bandara Soetta, Senin (29/10).
Pihak Lion Air yang ada saat konferensi pers tidak menjawab pertanyaan tentang dugaan kerusakan mesin pesawat hingga bocornya tangki bensin. AirNav dan Otoritas Bandara serta semua pihak terkait meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Penyelidikan termasuk untuk mengetahui apakah pesawat masih dalam posisi menuju Pangkalpinang atau sudah melakukan putar arah untuk menuju kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. "Kita tunggu hasil penyelidikannya setelah black box ditemukan," kata Bagus.
Sementara situs penyedia layanan pelacak sinyal penerbangan Flightradar24.com menuliskan ada keterlambatan dalam jadwal penerbangan. Data Flightradar24.com menyebut pesawat dengan tujuan Pangkalpinang itu seharusnya terbang pukul 06.10 WIB, tetapi baru lepas landas 10 menit kemudian.
Setelah 13 menit terbang, pesawat tersebut kehilangan kontak dengan menara ATC di Bandara Soekarno Hatta. Flightradar24 mencatat ketinggian pesawat Lion Air JT 610 itu turun dari ketinggian 4.850 kaki ke ketinggian 3.650 kaki.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam keterangan pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, (29/10), mengatakan pesawat kehilangan kontak dengan radar pada ketinggian antara 2.500 hingga 3.000 kaki.
Komparasi data tersebut menunjukkan pesawat Lion Air JT 610 turun dengan tiba-tiba sebelum kehilangan kontak dengan ATC di Bandara Soekarno-Hatta. Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai apa yang terjadi di Kokpit pesawat. Belum ada laporan penyebab pesawat hilang kontaknya hingga jatuh di sekitar perairan Karawang.