REPUBLIKA.CO.ID BEIJING -- Hari Sumpah Pemuda dirayakan kaum milenial di banyak negara. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok memiliki caranya sendiri dalam memperingati momen ini.
Bersama 25 cabang PPI Tiongkok, PPI Tiongkok melakukan penandatanganan Pakta Integritas Pelajar dan Mahasiswa yang berisi enam poin menyikapi segala isu politik dan organisasi. Penandatanganan pakta integritas ini sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Tengah Tahun (RKTT) PPI Tiongkok pada 25-27 Oktober 2018 di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing.
“Pakta ini untuk menyikapi sikap pelajar dan mahasiswa Indonesia yang terbilang banyak sudah tidak netral terhadap aktivitas politik terkait Pemilu 2019,” ujar Ketua PPI Tiongkok, Fadlan Muzakki, dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Senin (29/10).
Dubes RI untuk Cina Djauhari Oratmangun saat paparan di hadapan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Tiongkok di Beijing.
Pakta ini, kata Fadlan, juga untuk mencegah kampanye-kampanye terselubung yang bisa terjadi pada kalangan mahasiswa di Tiongkok. Juga, untuk menjaga keamanan mahasiswa yang ada di Tiongkok mengingat negara ini melarang kegiatan-kegiatan politik yang sensitif.
Fadlan menjelaskan beberapa hal terkait keorganisasian yang juga menjadi bagian poin Pakta Integritas ini. Poin-poin itu, di antaranya tentang mengedepankan aspek intelektualias dalam menanggapi dinamika isu dan permasalahan kehidupan mahasiswa Indonesia di Tiongkok.
Juga, mengedepankan permusyawaratan anggota dalam menjalankan tata kelola organisasi dan melestarikan nilai-nilai keindonesiaan dalam menjalin hubungan antarapelajar di Tiongkok. Aspek lainnya, menjunjung tinggi solidaritas dan kewibawaan organisasi berdasarkan AD/ART dan melaksanakan hal terbaik demi kemajuan dan kepentingan organisasi.
Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, membuka rangkaian RKTT PPI Tiongkok ini. Ia berpesan kepada 14.800 mahasiswa Indonesia yang tersebar di Tiongkok untuk tidak pernah lupa mengharumkan nama bangsa. "Hal ini sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda Indonesia," kata Djauhari.
Pakta integritas dilaksanakan setelah melewati rangkaian acara RKTT. Acara ini berupa sosialisasi dari beberapa atase KBRI, Panitia Penyelenggaraan Pemilu Luar Negeri (PPLN), dan Konsul Bea Cukai Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong.