Senin 29 Oct 2018 12:21 WIB

Pagelaran 'Merah Putih Sastra' Hiasi Sumpah Pemuda di Bali

Generasi muda perlu menempatkan persatuan di setiap langkah.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Bali I Wayan Koster (kiri) bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Bali I Wayan Koster (kiri) bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pagelaran 'Merah Putih Sastra' menghiasi perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Bali. Kegiatan ini digelar di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Ahad (28/10) malam.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan Sumpah Pemuda merupakan momen bersejarah, tonggak perjuangan pergerakan pemuda Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari tangan penjajah. Pada hari bersejarah itu, pemuda Indonesia melahirkan sumpah yang bermakna dalam tentang pentingnya persatuan. Ini yang mengobarkan semangat perjuangan Bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.

"Kita sebagai generasi penerus perjuangan bangsa sepatutnya mengenang dan mengamalkan nilai-nilai mulia yang diamanatkan dalam Sumpah Pemuda untuk mengisi pembangunan," kata Koster, Ahad (28/10) malam.

Generasi muda perlu menempatkan persatuan di setiap langkah. Perbedaan hendaknya dikelola sebagai kekuatan utuh untuk menjadikan bangsa ini lebih baik masa mendatang.

'Merah Putih Sastra' mempersembahkan kolaborasi seniman lintas generasi. Lebih dari 800 seniman menampilkan tarian, lagu, gerak, puisi, peragaan busana, musik, dan teater.

Koster mengimbau generasi muda Bali menjadi pembaharu lingkungan dan berlaku positif. Mereka perlu menjadi panutan masyarakat dan menularkan semangat Sumpah Pemuda kepada orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement