REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mantan wakil perdana menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim, menyambut baik pesta demokrasi skala nasional yang digelar pada 2019 mendatang. Anggota parlemen yang digadang-gadang meneruskan Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri tersebut mengaku mengikuti kontestasi politik yang terjadi saat ini menuju Pilpres 2019.
Namun ia enggan menanggapi bagaimana dukungannya terhadap salah satu calon presiden. "Saya ikuti dengan baik persaingan antara dua teman baik saya, Presiden Jokowi dan Prabowo," ujarnya singkat usai mengisi kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Ahad (28/10).
Anwar Ibrahim sendiri tercatat sudah bertatap muka langsung dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo usai dirinya keluar dari penjara, Mei 2018. Prabowo tercatat pernah terbang ke Malaysia untuk menemui Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut di kediamannya di Bukit Segambut, Kuala Lumpur.
Melalui akun media sosial, Anwar menyampaikan kehadiran Prabowo untuk memberikan ucapan selamat kepada istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, yang dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia. Anwar dan Prabowo juga disebut berbincang mengenai pengalaman reformasi.
Sedangkan pertemuan dengan Presiden Jokowi berlangsung pada Kamis (30/8) lalu di Istana Bogor. Pertemuan antara Anwar dan Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Dalam pertemuan di Istana Bogor, Jokowi menitipkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Malaysia kepada Anwar. Kedua tokoh negara tersebut juga menekankan pentingnya Indonesia dan Malaysia melanjutkan kerjasama untuk memperjuangkan produk kelapa sawit.
Anwar Ibrahim dijadwalkan berada di Sumatra Barat hingga Senin (29/10) besok. Mantan pemimpin opisisi Malaysia tersebut dijadwalkan menerima gelar doktor kehormatan (Honoris Causa/HC) dari Universitas Negeri Padang (UNP). Pemberian gelar doktor HC diberikan dilatari sepak terjang Anwar Ibrahim di dunia politik negeri jiran.