Ahad 28 Oct 2018 19:57 WIB

Pesan untuk Milenial, Kang Emil: Beriman, Berilmu, Berakhlak

Menurut dia, saat ini Indonesia krisis milenial berakhlak.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Ahad (28/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Ahad (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepada milenial di Indonesia di Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Ahad (28/10). Menurut dia, para milenial harus memiliki tiga nilai, yakni beriman, berilmu, dan berakhlak.

"Punyailah tiga nilai ini. Saya yakini kalau Anda punya nilai tiga ini. Jangan hanya satu, jangan hanya dua, harus tiga," ujar pria yang akrab disapa Emil ini dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat,

Generasi milenial harus memiliki nilai beriman. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius. Ketuhanan Yang Maha Esa telah disebutkan dalam sila pertama Pancasila.

"Tidak boleh, semua harus punya agama, semua harus beriman, rajin ke masjid, rajin ke tempat ibadah," kata dia.

Kedua, para milenial harus memenuhi nilai berilmu. Menurut dia, dengan ilmu, masyarakat bisa bersaing dalam segala bidang. Dengan ilmu juga, generasi milenial tidak bisa dibodohi dan bisa menangkal hoaks atau berita palsu.

photo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Ahad (28/10).

Emil mengatakan, nilai yang ketiga ialah berakhlak. Setelah memiliki ilmu, para milenial harus berakhlak. Menurut dia, saat ini Indonesia krisis dalam nilai yang ketiga ini.

"Banyak pintar tetapi jahat, banyak pintar tetapi julid, banyak pintar tetapi nyinyir, jadilah orang yang berakhlak, sopan santun bicara yang baik atau diam, kita krisis yang nomor tiga," kata Emil.

Ia juga menambahkan, para milenial bisa bergabung dalam pemerintahan jika ingin negaranya menjadi lebih baik. Ia mengatakan, pemerintahan juga harus dipimpin atau dikelola dengan orang yang mengerti milenial.

"Kalau kita dipimpin, dikelola oleh mereka yang nggak ngerti milenial, maka hidup kita juga repot. Oleh karena itu, pemerintahan ini penting karena dia yang akan membawa kita ke arah masa depan yang lebih baik atau lebih buruk," ujar Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement