Jumat 26 Oct 2018 01:07 WIB

Apresiasi Liputan Bencana, Tujuh Wartawan Raih Penghargaan

Pemda anggap media massa memiliki peran yang besar dalam menyuarakan korban banjir.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Tujuh jurnalis di Sumatra Barat dianugerahi piagam penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat atas perannya dalam meliput bencana banjir yang melanda kabupaten tersebut pada Kamis (11/10) lalu. Pemda menganggap media massa memiliki peran yang besar dalam menyuarakan suara korban banjir dan mendatangkan bantuan yang memang waktu itu sangat diperlukan.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Tujuh jurnalis di Sumatra Barat dianugerahi piagam penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat atas perannya dalam meliput bencana banjir yang melanda kabupaten tersebut pada Kamis (11/10) lalu. Pemda menganggap media massa memiliki peran yang besar dalam menyuarakan suara korban banjir dan mendatangkan bantuan yang memang waktu itu sangat diperlukan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tujuh jurnalis di Sumatra Barat dianugerahi piagam penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat atas perannya dalam meliput bencana banjir yang melanda kabupaten tersebut pada Kamis (11/10) lalu. Pemda menganggap media massa memiliki peran yang besar dalam menyuarakan suara korban banjir dan mendatangkan bantuan yang memang waktu itu sangat diperlukan.

Ketujuh pewarta yang diganjar penghargaan adalah Muhammad Arif Pribadi dari Antara Foto, Andri Mardiansyah dari Vivanews, Aidil Ichlas dari Berita Satu TV, Donal Chaniago dari tvOne, Gusri El Faisal dari Metro TV, Rio Johannes dari Kompas TV, dan John Nedy Kambang dari CNN Indonesia TV. Penghargaan diberikan oleh Sekda Pasaman Barat Andrinaldi dan Kabag Humas Pemkab Pasaman Barat Yosmar Difia di Kota Padang, Kamis (25/10).

"Ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam memberitakan peristiwa bencana yang terjadi di Pasaman Barat, sehingga pemberitaan begitu massif. Pemberitaan itu memberi pengaruh yang sangat positif, sehingga banyak yang tahu dan bantuan mengalir sampai hari ini ke Pasaman Barat," jelas Andrinaldi, Kamis (25/10).

John Nedy Kambang, jurnalis dari CNN Indonesia TV, mengaku kaget karena Pemkab Pasaman Barat memberikan penghargaan. Menurutnya, meliput bencana merupakan bagian dari pekerjaan yang mereka jalani sebagai pewarta. Ia juga merasa bahwa memberitakan fakta di lapangan, termasuk menyampaikan kebutuhan bantuan, merupakan tugas yang memang harus dilakukan.

"Tapi bagaimanapun, kita sangat berterima kasih. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap kerja jurnalis. Dalam sejarah peristiwa bencana, ini barangkali pertama yang dilakukan Pemda di Sumbar," jelas John yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumatra Barat.

Banjir yang melanda 11 kecamatan di Pasaman Barat pada Kamis 11 Oktober 2018 memang sempat diberitakan secara masif oleh para jurnalis Sumatra Barat. Banjir ini membuat sejumlah infrastruktur rusak dan akses jalan tertimbun material longsor. Belasan ribu jiwa terdampak dan murid sekolah kehilangan akses menuju sekolah.

Selain itu, ribuan hektare lahan perkebunan warga juga rusak, bahkan ada yang terancam gagal panen. Adapun sejumlah 11 Kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Wonisari kinali, Simpang Tiga, Jambak Luhak Nan Duo, Kapa, Sasak, Batang Saman, Gunung Tuleh, Sungai Aur, Koto Sawah Ujung Gading, Ranah Batahan, Air Bangis Dan Parit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement