Kamis 25 Oct 2018 21:50 WIB

Pemprov DIY Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Terakhir ke Sulteng

Seluruh bantuan yang dikirimkan kali ini mencapai total Rp 1,5 miliar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Operator alat berat membersihkan puing bangunan yang rusak pascagempa dan tsunami di Kawasan Pusat Pergudangan di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Operator alat berat membersihkan puing bangunan yang rusak pascagempa dan tsunami di Kawasan Pusat Pergudangan di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa (Pemprov DIY) mengirimkan bantuan kemanusiaan terakhir terhadap korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Seluruh bantuan yang dikirimkan kali ini mencapai total Rp 1,5 miliar, yang dikirimkan Kamis (25/10) dengan menggunakan tiga kontainer.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengungkapkan, bantuan ini telah dikumpulkan sejak 5 hingga 18 Oktober, di mana dikumpulkan dari dua posko. Posko tersebut diantaranya di BPBD DIY sendiri dan juga posko yang ada di asrama mahasiswa Sulteng.

Total, 104 donatur yang menyerahkan bantuan. Bantuan pun tidak hanya berupa barang, namun juga dalam bentuk uang. Uang yang terkumpul mencapai Rp 329 juta.

"Kami membuka bantuan secara fisik di Yogya, ada juga dalam bentuk rekening. Ada nominal barang dan uang. Uang tunai yang diterima langusng di posko Rp 246 juta, Yang ditransfer ke rekening Pemda DIY 83 juta, total 329 juta," kata Biwara di BPBD DIY, Yogyakarta, Kamis (25/10).

Bantuan dalam bentuk barang, seperti sembako hingga pakaian. Bahkan, peralatan sekolah, alat-alat rumah tangga hingga obat-obatan dan alat-alat kesehatan juga diberikan. Harapannya, melalui bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi korban gempa dan tsunami di Sulteng.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi mengatakan, bantuan yang dikirimkan merupakan bentuk kepedulian masyarakay DIY terhadap korbna gempa dan tsunami di Sulteng. Kenapa bantuan terakhir, lanjutnya, karena status darurat akan ditutup pada 2 November nanti. 

Ia menuturkan, bukan berarti DIY tidak memberikan bantuan kembali. Namun, bantuan yang akan diberikan selanjutnya tidak lagi dalam bentuk kebutuhan barang atau pun uang, Namun lebih ke bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

Saat ini pun, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X tengah menyiapkan tahapan selanjutnya dalam memberikan bantuan rehabilitasi dan rekontruksi tersebut. Selain bantuan dalam bentuk uang dan barang, pengiriman tenaga relawan juga telah dilakukan.

"Artinya perhatian kita sudah tidak ke arah kedaruratan, tapi bagaimana kita merekonstruksi dan merehabilitasi kembali bangunan di Sulteng," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement