REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Rr Laeny Sulistyawati
JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, gempa bumi berkekuatan 3,3 skala Richter (SR) yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/10) pagi merupakan gempa susulan. Gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa susulan yang terjadi merupakan gempa kecil. "Jadi, tidak ada dampaknya karena kekuatan gempa kali ini kecil," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu.
Meski gempa berkekuatan kecil, getarannya terasa cukup keras. Kondisi ini membuat warga, termasuk para siswa di sejumlah sekolah berhamburan ke luar ruangan.
Hal ini seperti yang terlihat di SD VI Inti Lolu yang terletak di bilangan Jalan RA Kartini, Palu Timur. Siswa dan guru keluar karena masih trauma dengan gempa pertama 7,4 SR yang memorakporandakan bangunan dan perekonomian masyarakat dan menelan korban jiwa ribuan orang, akhir bulan lalu.
Suasana sama juga terlihat di SD II Lolu yang berdekatan dengan SD VI tersebut. Guru dan siswa juga berhamburan keluar saat gempa. Bahkan, pihak sekolah langsung menginstruksikan siswa untuk pulang ke rumah lebih awal.
Hingga kini, siswa-siswa di Palu dan Kabupaten Sigi masih belajar di tenda-tenda bantuan dari Pemerintah Indonesia dan juga Unicef. Kepanikan juga terjadi di area perkantoran milik pemerintah dan kantor bank. Nasabah yang sedang berurusan di beberapa bank di Jalan Jenderal Soedirman, Palu, bergegas lari keluar gedung saat gempa susulan terjadi.
Di Bank BTN, misalnya, semua nasabah yang hendak mengurus penangguhan pembayaran kredit rumah berhamburan keluar. Nasabah berkumpul di halaman dan enggan masuk lagi ke gedung. Namun, sebagian karyawan ada yang masuk kembali ke gedung untuk melanjutkan proses pelayanan.
Gempa berkekuatan 7,4 SR pada akhir September memang masih membekas bagi warga daerah tersebut. Banyak warga yang sampai saat ini masih trauma. Ada banyak warga yang belum berani tidur di dalam rumah. Kebanyakan warga tidur di teras dan halaman rumah.
Gempa susulan terjadi hampir setiap hari di Palu. Sutopo mengatakan, sejak gempa berkekuatan 7,4 SR terjadi pada 28 September 2018, telah terjadi 591 gempa susulan. Akan tetapi, sebagian besar gempa susulan merupakan gempa kecil sehingga tak terasa dan tak menimbulkan kerusakan.
"Gempa susulan yang dirasa kan 28 kali. Tetapi, gempa susulan itu juga tidak merusak dan menimbulkan korban jiwa," kata dia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, gempa bumi 3,3 SR mengguncang Palu pada pukul 09.42 WITA.
Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko mengatakan, lokasi pusat gempa berada di Teluk Palu, 11 km arah utara Palu, pada koordinat 0,80 LS 119,86 BT kedalaman 5 km. Ia menjelaskan, ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman sumber gempa, penyebab gempa ini diperkirakan terjadi akibat aktivitas sesar Palu-Koro.
Getaran gempa bumi diperkirakan dirasakan pada skala III-IV MMI di Palu dan daerah di sekitarnya yang berdekatan dengan lokasi sumber gempa bumi. "Pada skala ini digambarkan getaran dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, jendela kaca bergetar," katanya.
Berdasarkan informasi masyarakat yang diterima di BMKG, dia menambahkan, getaran gempa bumi dirasakan lemah-sedang (II SIG BMKG/III-IV MMI) di Palu. BMKG mengimbau masyarakat di sekitar lokasi sumber gempa bumi tetap tenang. Sebab, gempa bumi yang terjadi berkekuatan relatif kecil dan tidak merusak.
Bersambung ke halaman berikutnya..