REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Metrologi, Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Kementerian Perdagangan RI ternyata lebih unggul dalam hal Metrologi Legal di kawasan ASEAN. Direktur Metrologi Kemendag, Rusmin Amin mengatakan, hal itu menjadi sebuah prestasi luar biasa dan patut dibanggakan.
"Dalam hal Metrologi Legal kita lebih unggul di ASEAN. Karenanya kita siap membantu mengharmonisasikan Metrologi Legal -nya ASEANA supaya semua ukuran timbang, tera, harus sama. Dengan demikian semua yang ditransaksikan oleh setiap konsumen volumenya sama. Apakah itu di pasar tradisional, pasar modern dan lainnya harus sama," kata Rusmin, di sela pembukaan Sidang ASEAN Consultative Committee for Standard and Quality (ACCSQ) Working Group on Metrologi Legal (WG3) ke-30 di The Alana Hotel and Convention Centre Yogyakarta, Kamis (25/10).
Rusmin menambahkan, isu Metrologi Legal ini mendunia. Bahwa negara – negara yang tidak menerapkannya hampir dipastikan sulit untuk berkembang perekonomiannya. Di mana investor enggan masuk.
"Kita sudah bantu Timor Leste di bidang Metrologi Legal ini. Tapi kita juga mau bantu ASEAN bila memang diminta. Karena apa? Kita itu punya peralatan dan laboratorium yang sangat lengkap. Mungkin klo di ASEAN kita yang paling lengkap," jelasnya.
Sekedar informasi, sidang ACCSQ WG3 ke-30 dibuka oleh Dirjen PKTN Kemendag RI, Veri Anggrijono. Acara dihadiri 24 delegasi meliputi lima orang dari indonesia, empat orang dari Thailand, tiga orang dari Malaysia, dua orang dari Kamboja, dua orang dari Laos, satu orang dari Vietnam, satu orang dari Singapura, satu orang dari Filipina, dua orang dari Sekretariat ASEAN dan em[at orang dari PTB. Rangkaian penyelenggaraan Sidang ACCSQ WG3 ke-30 didahului penyelenggaraan Workshop ASEAN-PTB oleh Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman pada tanggal 23-24 Oktober 2018 di tempat yang sama dan dihadiri delegasi yang sama dengan Sidang ACCSQ WG3.