Kamis 25 Oct 2018 00:16 WIB

Selepas OTT, Pendopo Rumah Dinas Bupati Cirebon Dijaga Ketat

Bupati Cirebon diciduk KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Rabu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra
Foto: ist
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, pendopo rumah dinas Sang Bupati dijaga ketat, Rabu (24/10) malam. Sejumlah anggota Satpol PP ditempatkan di balik gerbang pendopo yang terletak di Jalan Kartini Nomor 1 Kota Cirebon itu.

Tersiarnya kabar OTT membuat warga penasaran. Mereka berdatangan ke rumah dinas Bupati Cirebon dan berkerumun di luar pagar.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abraham, pun bernasib serupa. Tak ada yang diperbolehkan masuk ke rumah dinas bupati Cirebon.

‘’Saat dengar kabar (OTT bupati), saya langsung ke sini. Ingin tahu kebenarannya, ‘’ tutur Abraham.

Baca juga: OTT Bupati Cirebon Terkait Jual Beli Jabatan

Salah seorang warga Plumbon, Kabupaten Cirebon, Arif, mengaku penasaran dengan kabar OTT yang menimpa orang nomor satu di Kabupaten Cirebon. Usai solat Maghrib di Masjid At Taqwa yang terletak di seberang jalan pendopo, ia langsung berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi. 

‘’Di dalam pendopo terlihat ramai. Dari pintu samping (pendopo) saya lihat sopir bupati mengendarai motor sambil menelpon. Terlihat buru-buru dan panik," kata Arif.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, belum bisa dikonfirmasi. Telepon selulernya tidak diangkat meski bernada aktif.

Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra terciduk oleh tim penindakan KPK dalam OTT. Penangkapan ini diduga terkait jual beli jabatan di lingkungan pemerintah daerah. "Dugaan jual beli jabatan dan ada setoran dari pengusaha," ungkap Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Rabu (24/10).

Sebelumnya, Agus membenarkan adanya kepala daerah yang diamankan dalam giat operasi yang dilakukan penyidik KPK. Lebih lanjut Agus mengatakan, saat ini tim masih memerlukan pendalaman, sehingga ia masih belum bisa membeberkan lebih rinci kasus jual beli jabatab tersebut, termasuk total uang diduga suap yang diamankan dalam operasi senyap kali ini.

"Masih diperlukan pendalaman. Besok (Kamis, (25/10) akan dijelaskan dalam konpers di KPK," ujarnya.

Sunjaya adalah bupati Cirebon periode 2014-2019. Bersama wakilnya, Tasiya Soemadi, ia diusung oleh PDIP pada pemilihan bupati Cirebon 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement