Selasa 23 Oct 2018 23:54 WIB

Pencarian Korban Kapal Tenggelam Pamekasan Dilanjutkan Esok

Hingga kini tim gabungan belum berhasil menemukan posisi kapal tenggelam

Ilustrasi Kapal tenggelam
Foto: EPA
Ilustrasi Kapal tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan dibantu Polsek dan Koramil Pademawu, Selasa (23/10) malam menghentikan pencarian Kapal Motor Cahaya Bahari Jaya yang tenggelam di Selat Pamekasan, Jawa Timur.

"Pencarian kami hentikan karena situasi sudah gelap, dan akan dilanjutkan kembali besok," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, Selasa malam.

Kapal Motor yang tenggelam di sekitar perairan Pamekasan iti milik nelayan asal Probolinggo. Tujuh orang anak buah kapal dinyatakan hilang. Masing-masing bernama wahyu, Samsul, Rohim, Iwan, Giman, Marwan, dan Tomi. Semua korban hilang itu, asal Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur.

"Kami dari BPBD Pamekasan beserta polisi dan TNI membantu melakukan pencarian, karena lokasi kejadian di perairan Pamekasan," ujar Budi.

Musibah kapal motor tenggelam ini sebelumnya pada 21 Oktober 2018 telah dilaporkan warga Mayangan, Probolinggo ke Polair Polres Probolinggo oleh pemilik kapal bernama Haji Matari (65) warga Jalan Ikan Banyar, RT3, RW3 Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo.

Dalam laporan yang disampaikan kepada petugas Polair Polres Probolinggo itu dijelaskan, bahwa pada Kamis (18/10) sekitar pukul 02.00 WIB, KM Cahaya Bahari Jaya yang dinakhodai windi, berangkat mencari ikan menuju perairan paiton.

Lalu, keesokan harinya, yakni pada Jumat (19/10) sekitar Pukul 19.00 WIB pemilik kapal menghubungi nakhoda Windi dan posisi kapal masih berada di paraitan Paiton. Namun, pada 20 Oktober 2018, sekitar pukul 19.00 WIB, nakhoda beserta ABK hilang kontak.

Lalu, pada 21 Oktober 2018, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan Pantai Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan dan belakangan diketahui mayat itu, merupakan salah satu anak buah kapal (ABK) dari KM Cahaya Bahari Jaya asal Probolinggo yang kehilangan kontak.

"Atas temuan mayat yang merupakan salah satu ABK tersebut, lalu Basarnas menduga, sebagian mayat lainnya diperkirakan tenggelam di Perairan selat Pamekasan ini. Makanya, kami melakukan pencarian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement