Rabu 24 Oct 2018 04:00 WIB

Pengamat: Tiga Parpol Pengusung tak Nikmati Efek Prabowo

Seluruh capres-cawapres diminta menyebutkan seluruh partai pengusung saat kampanye.

Rep: Agus Raharjo/ Red: Muhammad Hafil
Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Tiga partai politik pengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diprediksi tidak ikut menikmati efek ekor jas atau coat-tail effect pengusungan. Ketiga parpol itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto menilai, tiga partai pengusung Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 tidak diuntungkan karena ikut mengusung Prabowo-Sandi. Menurutnya, yang paling banyak diuntungkan atas pengusungan Prabowo-Sandi adalah Partai Gerindra.

“Kalau partai pendukung mau mendapat insentif elektoral, ya, berasal dari calon anggota legislatif (caleg) yang diterjunkan di daerah pemilihan (dapil) masing-masing,” ujar Gun Gun dalam keterangannya, Selasa (23/10).

Gun Gun menambahkan, kalaupun ada efek, tidak terlalu signifikan memengaruhi elektabilitas partai tiga parpol tersebut. “Kalau mau menaikkan elektabilitas partai sangat tergantung dengan positioning caleg dalam mendekatkan partai kepada masyarakat,” kata dia.

Kendati tidak ada coat tail effect, seluruh partai pengusung harus tetap mengkampanyekan kedua pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019 dan Pileg 2019 sebagai sebuah kewajiban dari koalisi partai untuk menyukseskan pasangan yang didukungnya.

Gun Gun mengatakan, agar mendapat coat tail effect kedua pasangan capres dan cawapres untuk selalu menyebutkan seluruh partai pengusung dalam setiap kegiatan kampanyenya. “Bila itu tidak dilakukan, ya, tidak akan berefek sama sekali,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement