Selasa 23 Oct 2018 13:40 WIB

MUI: Kalimat Tauhid Milik Umat Muslim Secara Umum

Polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga ikut membakar bendera.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Konferensi Pers MUI Polri terkait pembakaran bendera, MUI Pusat, Jakarta, Selasa (23/10).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Konferensi Pers MUI Polri terkait pembakaran bendera, MUI Pusat, Jakarta, Selasa (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas menyatakan, bendera yang dibakar oleh sejumlah oknum anggota Banser di Garut murni merupakan bendera bertuliskan kalimat tauhid. Pernyataannya ini sekaligus menegaskan bahwa pada bendera yang dibakar itu tak tertera logo atau tulisan berinisial Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Meski demikian, Yunahar sangat menyayangkan insiden itu. Menurutnya, tidak seharusnya suatu ormas atau kelompok menggunakan kalimat tauhid sebagai ciri khas pribadi, karena kalimat tauhid merupakan kepemilikan umat Muslim secara umum .

“Intinya, dalam pandangan mui, karena bendera itu tidak ada tulisan HTI dan murni bertuliskan kalimat tauhid, maka ini yang sangat kami sayangkan,” jelas Yunahar di kantor MUI, Jakarta, Selasa (23/10).

Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Sa’adi menduga, salah satu alasan terjadinya aksi tersebut, mengingat adanya kesepakatan untuk tidak membawa identitas sebagai ormas saat acara berlangsung. Namun karena bendera yang diduga milik HTI tersebut terlihat, dan memancing amarah, maka aksi pembakaran pun tidak dapat terelakkan.

“Intinya MUI sangat menyesalkan terjadinya kejadian ini dan kami menyerahkan kewenangan kepada polisi untuk menindaklanjuti kasus ini,” kata Zainut.

Di tempat yang sama, Ketua Divisi Humas Mabes Polri Setyo Prasisto mengatakan, saat ini kepolisian telah mengamankan tiga orang yang muncul dalam video pembakaran bendera. Setyo menjelaskan, menurut keterangan yang diterima, para pelaku mengaku membakar bendera tersebut karena mengira bendera itu milik HTI.

“Saat dimintai keterangan, para terduga mengaku tidak membakar bendera tersebut karena bertuliskan lafad tauhid, namun karena itu bendera HTI. Namun karena tidak ada tulisan HTI maka kita menyatakan bahwa itu adalah pembakaran bendera berkalimat tauhid,” ujar Setyo saat menyampaikan keterangan kepada awak media di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (23/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement