REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat optimistis penyelenggaraan ajang balap sepeda tingkat internasional, Tour de Singkarak (TdS), mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Sepanjang tahun 2018 ini, pemerintah menargetkan angka kunjungan wisatawan domestik sebanyak 9 juta orang dan 60 ribu orang untuk wisatawan asing. Angka ini lebih tinggi dibanding realisasi kunjungan wisatawan ke Sumbar tahun 2017 lalu, yakni 6,5 juta wisatawan domestik dan 56 ribu wisman.
"Kami harap Tour de Singkarak ini semakin dikenal di kalangan pecinta olahraga sepeda baik dalam dan luar negeri. Prediksinya, ada peningkatan terus sekitar 18-20 persen setiap tahunnya," kata Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, Selasa (23/10).
Gelaran Tour de Singkarak pada 4-11 November 2018 nanti, mengusung tema //One Decade For All// dengan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar. Seluruh pembalap akan melaui 8 etape yang melintasi 16 kabupaten/kota sepanjang 1.276 km. Start balap sepeda dilakukan di Bukittinggi dan finish di Kota Pariaman.
Ajang balap sepeda yang masuk kalender Kementerian Pariwisata ini diluncurkan di Gedung Sapta Pesona Kementeriaan Pariwisata, Jakarta, Senin (22/10). TdS merupakan salah satu event unggulan Indonesia khususnya dalam olahraga, budaya, dan pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan, penyelenggaraan TdS memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi dan memberikan dampak positif terhadap promosi wisata sumbar secara nasional maupun internasional.
"TdS ini diakui oleh Amouri Sport Organization (ASO) dan Union Cycliste Internasional (UCI) sebagai event balap sepeda dengan jumlah penonton terbanyak ke 5 di dunia, dan semoga bisa dipertahankan," ujarnya.
Hingga hari ini, sebanyak 15 tim dari mancanegara dan 5 tim nasional dari 26 negara sudah mendaftarkan untuk mengikuti TdS yang ke-10 kalinya ini.