Senin 22 Oct 2018 23:47 WIB

Gus Ipul Berharap Santri Ikut Gerakan Ekonomi Perdesaan

Santri harus memiliki peran, yaitu ngaji, cinta NKRI dan memperkuat ekonomi.

Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) seusai mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) seusai mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf berharap santri semakin terbiasa dan ikut menggerakkan ekonomi di perdesaan. Alasannya karena akan turut membantu perkembangan pembangunan serta perekonomian setempat.

"Santri yang bisa menggerakkan ekonomi di perdesaan tentu bagus sekali. Mereka turun langsung dan terlibat memajukan desa," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada wartawan menyikapi peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya, Senin (22/10).

Ia memisalkan di Pondok Pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, yang selama ini ada proses kerja nyata di perdesaan bagi para santri untuk mengajar mengaji. 

Saat mengajar mengaji di desa itulah, kata dia, santri juga bisa bekerja sama dengan bumdes untuk meningkatkan perekonomian warga, seperti halnya di perkotaan yang mana santri juga bisa bekerja sama dengan UMKM. "Jadi, santri harus memiliki peran, yaitu ngaji, cinta NKRI dan memperkuat perekonomian," ucap Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.

Oleh karena itu, Gus Ipul meminta pemerintah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa menyukseskan program Presiden Joko Widodo yang akan mendirikan 1.000 lembaga pelatihan di pondok pesantren."Saat bertemu Presiden bersama para kiai, beberapa waktu lalu, beliau menginginkan penguatan keterampilan santri dengan mendirikan 1.000 lembaga keterampilan di lingkungan pesantren. Ini sangat bagus dan harus didukung," katanya.

Sementara itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berpesan kaum santri agar berbuat lebih keras lagi karena selama ini mereka dikenal memiliki etos kerja ulet, sopan, dan suka bergotong royong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement