REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengatakan, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sempat menyandera 15 guru dan paramedis selama 14 hari di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Belasan guru dan tenaga kesehatan berhasil diselamatkan dengan bantuan Kepala Puskesmas Mapenduma Naftali Wandikbo.
"Memang benar ada laporan tentang 15 orang guru dan tenaga kesehatan yang selamat setelah sempat disandera KKB dari tanggal 3 hingga 17 Oktober," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Ahad (21/10).
Kombes Ahmad Kamal mengatakan, dari laporan yang diterima selain menyandera, maka KKB itu juga melakukan pemerkosaan terhadap salah satu guru yang dilakukan secara bergiliran. "Apa yang dilakukan KKB terhadap korban yang mengajar di SD YPGRI 1 diluar batas kemanusiaan," kata Kombes Kamal seraya menambahkan, para korban sebelum diterbangkan ke Wamena sempat diamankan dan menginap di Kepala Puskesmas Mapenduman, Naftali Wandikbo.
Korban pemerkosaan saat ini dirawat di RS Bhayangkara, setelah diterbangkan dari Wamena, Minggu (21/10), kata Kamal. Kabid Humas Polda Papua mengatakan, dari laporan yang diterima, aksi yang dilakukan KKB itu karena mereka mencurigai kehadiran para guru dan tenaga medis adalah aparat keamanan yang menyamar untuk memantau kegiatan mereka.
"Kepala Dinas Pendidikan Nduga Fredik Samuel Bapundu menyatakan awalnya tidak mengetahui adanya kasus ini sehingga begitu mendengar langsung mencari tahu kebenarannya mengingat di Distrik Mapenduma terdapat SD YPGRI 1 dan SMPN 1 serta satu puskesmas," kata Kombes Kamal.
Untuk mencapai Mapenduma, dapat dilakukan dengan melalui jalan darat dari Wamena-Yal yang dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar dua jam atau terbang langsung ke Mapenduma dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.