REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin menegaskansantri yang ada di Provinsi Jawa Tengah solid mendukung dan memenangkan pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan Kiai Haji Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Gus Yasin menyebutkan jaringan para santri di 35 kabupaten/kota akan kembali bergerak memenangkan pasangan capres bernomor urut 1.
Ia menambahkan para santri itu merupakan alumni Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, dan tergabung dalam Santri Gayeng. Ia mengatakan jaringan santri di Jateng akan melanjutkan kerja pemenangan pada Pilgub Jateng 2018.
"Kami melanjutkan perjuangan di Jateng, dengan mendukung pasangan Capres Jokowi-Amin. Insya Allah para santri kita solid," kata salah satu pimpinan Santri Gayeng itu yang ditemui saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus PDI Perjuangan di Majapahit Convention, Semarang, Sabtu (20/10).
Pada Pilgub Jawa Tengah 2018, Santri Gayeng ikut bergerak memenangkan pasangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen bersama berbagai elemen partai politik pendukung. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan, Santri Gayeng mengadakan rapat koordinasi guna konsolidasi agar pasangan Capres Jokowi-Amin memenangi pilpres mendatang.
"Kami sudah kumpulkan Santri Gayeng yaitu dan mulai bergerak semua untuk memenangkan Pak Jokowi, bahkan pada hari ini pun mereka sudah bekerja, kita gerakkan semua," ujarnya.
Gus Yasin menanggapi pernyataan pendukung pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Kiai Haji Maimoen Zubaer atau Mbah Moen meramal Prabowo yang akan memimpin Indonesia. Ia meminta kubu lawan tidak mendramatisasi.
"Memang ada pertemuan di Sarang, memang Pak Prabowo sowan ke Mbah Moen, tapi kami sendiri tidak tahu dan tidak mendengarkan secara langsung apakah Mbah Moen meramalkan hal itu secara langsung," kata salah seorang putra KH Maimoen Zubaer itu.
Apalagi, lanjut dia, disebutkan jika Prabowo juga diajak masuk ke kamar Mbah Moen yang sakral untuk berbicara empat mata. "Benar kamar itu sakral, tetapi kami sering masuk ke kamar beliau untuk menemani tanpa diminta oleh beliau sehingga tidak benar jika muncul informasi, kami putra-putranya tidak boleh masuk ke situ," ujarnya.
Gus Yasin secara tegas meminta kepada kubu lawan politik pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf untuk bertindak secara fair pada Pilpres 2019.