Kamis 18 Oct 2018 02:42 WIB

Buntut Kasus Khashoggi, Bos IMF Tunda Kunjungannya ke Saudi

Penyidik Turki yakin Khashoggi dibunuh di kantor Konsulat Saudi.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering yang diikuti para kepala negara/pemerintahan negara-negara ASEAN, sekjen ASEAN, presiden Grup Bank Dunia, sekjen PBB di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Foto: Antara/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering yang diikuti para kepala negara/pemerintahan negara-negara ASEAN, sekjen ASEAN, presiden Grup Bank Dunia, sekjen PBB di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde telah menangguhkan jadwal kunjungannya ke Timur Tengah. Sebelumnya, ia  berencana menghadiri konferensi investasi di Riyadh Pada Sabtu, Lagarde mengatakan dalam acara jumpa pers di Indonesia bahwa ia tidak berniat mengubah rencana perjalanannya.

Namun belakangan ia merasa "ngeri" dengan laporan-laporan media soal menghilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Khashoggi hilang setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul.

Baca Juga

"Jadwal kunjungan Direktur Pelaksana ke kawasan Timur Tengah ditangguhkan," kata juru bicara IMF dalam pernyataan, tanpa menyebutkan alasan keputusan itu diambil.

Pada Minggu (14/10), Reuters memberitakan bahwa Kepala Eksekutif JP Morgan & Chase Co Jamie Dimon dan Kepala Ford Motor Co Bill Ford membatalkan rencana menghadiri konferensi penanam modal di Arab Saudi.

Pembatalan itu adalah pengumuman tingkat tinggi terkini setelah wartawan Arab Saudi bernama Jamal Khashoggi hilang.

Baik JP Morgan maupun Ford tidak menjelaskan alasan mereka memutuskan tidak menghadiri konferensi Future Investment Initiative di Riyadh pada akhir bulan ini tersebut. Kedua perusahaan juga tidak memberikan pernyataan soal apakah pembatalan itu terkait dengan hilangnya Khashoggi.

Khashoggi, yang merupakan penduduk AS dan penulis kolom surat kabar Washington Post yang kerap mengkritik kebijakan Riyadh, menghilang pada 2 Oktober setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul. Turki meyakini bahwa Khashoggi dibunuh dan mayatnya sudah dipindahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement