Rabu 17 Oct 2018 23:18 WIB

15 Negara Ikuti Pekan Batik Nusantara di Pekalongan

Pekan Batik Nusantara 2018 akan menghadirkan aneka pameran.

Sejumlah perajin memproduksi batik di Kampung Batik Kauman di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (27/9).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah perajin memproduksi batik di Kampung Batik Kauman di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebanyak 15 negara telah menyatakan keikutsertaan pada kegiatan Pekan Batik Nusantara. Legiatran ini akan diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, 20 Oktober hingga 24 Oktober 2018.

Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pekalongan Tjandrawati di Pekalongan, Rabu (17/10) mengatakan bahwa belasan negara tersebut, nantinya akan mengikuti kegiatan "Bussines Meeting" yang dilaksanakan di panggung utama di depan Museum Batik pada 20 Oktober.

"Para perwakilan dari masing-masing peserta mancanegara telah menyatakan keikutsertaan pada Pekan Batik Nusantara. Selain dari 15 negara, Jerman juga berkonfirmasi untuk ikut pada kegiatan itu," katanya.

Sebanyak 15 negara yang akan mengikuti kegiatan Pekan Batik Nusantara 2018 tersebut antara lain Ukraina, Mesir, Arab Saudi, Armenia, Peru, Korea Selatan, Swis, Srilangka, Uni Emirat, Laos, Jepang, Bahrain, Belgia, dan Zimbabwe. Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan pada kegiatan Pekan Batik Nusantara 2018 akan menghadirkan aneka pameran seperti pameran wisata, pameran rumah kreatif batik Pekalongan 'Pesona Batik Peranakan', foto satu dasawarsa pekan batik.

"Aneka pameran tersebut, akan mampu menarik para pengunjung. Adapun untuk area stan juga telah dibagi yaitu stan produk batik mahakarya batik, batik tulis dan cap, batik dan aksesoris, produk kreatif bahan batik, canting dan peralatan membatik. Juga ada mesin-mesin tenun dan bahan batik, serta bahan-bahan pembuat batik.

"Selain itu, juga ada disiapkan stan area kementerian, provinsi, kabupaten/kota, produk handicraft dan multi produk nusantara, BUMN, BUMD, swasta, dan mitra binaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement