Rabu 17 Oct 2018 13:59 WIB

Tembakan di Ruangan Politikus Demokrat Terjadi Dua Hari Lalu

Didik enggan menyimpulkan apakah kejadian tersebut serangkaian dengan salah tembak.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya, dan anggota DPR dari Fraksi PAN Totok Daryanto juga diduga ikut terkena tembakan. Ruangan yang masing-masing berada di lantai 10 dan lantai 20 Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, itu baru diketahui Rabu (17/10).
Foto: Dok Istimewa/Pamdal DPR
Ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya, dan anggota DPR dari Fraksi PAN Totok Daryanto juga diduga ikut terkena tembakan. Ruangan yang masing-masing berada di lantai 10 dan lantai 20 Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, itu baru diketahui Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan, ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya juga terkena tembakan peluru pada Senin (15/10) kemarin dulu. Namun, Didik enggan menyimpulkan apakah kejadian tersebut serangkaian dengan salah tembak dua hari lalu. 

Didik menjelaskan, fraksi menerima laporan bahwa ruangan 1008 di lantai 10 tembus peluru pada Rabu (17/10) hari ini. Pelaporan setelah staf dari Vivi mengetahuinya pada Selasa (16/10) kemarin.

Baca Juga

Ia menyatakan, pelaporan terlambat itu karena ketika kejadian pada sebelumnya, ruangan dalam kondisi kosong. “Tembus temboknya, tembus pembatasnya, masuknya pelurunya nyangkut di lemari," kata Didik ujar Didik kepada wartawan, Rabu (17/10).

Didik menambahkan, fraksi menyerahkan temuan peluru tersebut ke tim Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya yang saat ini melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kami mohon didalami kepolisian, puslabfor," ujar Didik.

Menurut Didik, ruangan anggota Komisi IV DPR tersebut memang menghadap ke arah lapangan tembak Perbakin, Senayan. "Saya tidak pada keahlian itu, tetapi secara logika ruangan ini juga menghadap ke Perbakin sana,” kata dia.  

photo
Didik Mukrianto.

Selain ruangan Vivi, ruangan politikus PAN Totok Daryanto juga diduga ikut terkena tembakan. Ruangan yang masing-masing berada di lantai 20 ruangan 2003 Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan.

Saksi mata berpendapat tembusnya peluru ke ruangan tersebut diduga masih terkait dengan insiden penembakan anggota Perbakin berinisial I pada Senin (15/10) kemarin. Namun, baru diketahui Rabu (17/10) hari ini karena dua ruangan tersebut kosong saat kejadian Senin kemarin.

“Ketika itu staf Pak Totok denger ada suara kaca pecah, tetapi pas dibuka jendelanya nggak apa-apa. Karena bukanya cuma setengah, nggak sampe full. Nah, baru hari ini ketahuan kalau itu kaca pecah di pojok kanan atas kena peluru," ujar salah satu pegawai di Fraksi PAN, yang enggan disebut namanya tersebut.

photo
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad. (Republika/Santi Sopia)

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad dan anggota MKD lainnya yang langsung mengecek lokasi membenarkan tertembaknya dua ruangan tersebut baru diketahui hari ini. "Kemarin ini memang yang punya ruangan tidak ada di ruangan. TA (tenaga ahli)-nya kemarin tadi baru hubungi kami,” ujar Dasco.

Menurut Dasco, dari sisi lubang peluru di ruangan Vivi Sumantri memiliki kemiripan dengan peristiwa tertembaknya ruangan Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnomo, dua hari lalu. Namun, ia belum dapat memastikan apakah peristiwa tersebut terjadi baru atau sama dengan peristiwa sebelumnya.

“Kami enggak tahu apa kemudian baru saja terjadi atau yang kemarin juga. Kami serahkan pada kepolisian untuk meneliti lebih dalam," kata Dasco.

Untuk ruangan Totok Daryanto di lantai 20, peluru tidak menembus, tetapi hanya meretakkan kaca ruangan nomor 2003 tersebut. “Kalau ini, ini memang sudut dari lapangan tembak pas. Cuma karena memang lebih tinggi lantai 20, jadi dia nggak tembus. Pelurunya kejauhan mungkin, jadi cuma kaca retak lalu kemudian pelurunya jatuh," kata Dasco. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement