Senin 15 Oct 2018 20:00 WIB

Munas ISMI Lahirkan Enam Resolusi Bandung

Berbagai butir rekomendasi dan kesepakatan yang akan dijalankan bersama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) Ilham A Habibie (kiri) melantik Pengurus ISMI Aceh dan Sumatera Utara Periode 2018-2023, saat acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 ,di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Jumat (12/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) Ilham A Habibie (kiri) melantik Pengurus ISMI Aceh dan Sumatera Utara Periode 2018-2023, saat acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 ,di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musyawarah Nasional (MUNAS) Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) ke-2 di Hotel Grand Asrilia Bandung pada tanggal 12 – 13 Oktober 2018, telah usai digelar. Menurut Sekjen ISMI Pusat, Syafrudin Anhar, Munas ISMI ini diikuti oleh ratusan peserta dari 4 Ormas Islam, antara lain Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). 

Syafrudin mengatakan, setelah berbagai rapat pleno forum bisnis maupun rapat pleno penyampaian laporan pertanggung jawaban oleh pengurus Pusat ISMI Periode 2013 – 2018, menyusun berbagai rekomendasi. Selain itu, MUNAS ISMI ke-2 ini pun menghasilkan kesepakatan bersama yang disebut sebagai Resolusi Bandung. 

"Dalam resolusi Bandung ini, para Saudagar Muslim membuat berbagai butir rekomendasi dan kesepakatan yang akan dijalankan bersama," ujar Syafrudin kepada wartawan akhir pekan lalu.

Syafrudin menjelaskan, enam butir Resolusi Bandung tersebut, pertama adalah para saudagar muslim akan selalu menjalin dan mengutamakan persatuan dan kesatuan antar pengusaha muslim di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Kedua, yaitu memperjuangkan sistem perekonomian nasional yang adil dan merata, serta berpartisipasi mengatasi kesenjangan ekonomi. 

Ketiga, kata dia, yaitu menyiapkan Sumberdaya Manusia dan Bisnis yang mengedepankan Teknosa (Teknologi, Inovasi dan Kewirausahaan). Keempat, yaitu mengoptimalkan potensi dan manfaat Sumberdaya Alam secara proporsional dan berkelanjutan. Kelima, yaitu memperkuat dan meningkatkan peran Koperasi dan UKM dalam perekonomian nasional, serta akan bertekad menjadi leading sektor produk-produk halal. Keenam, yaitu memperkuat UKM Indonesia yang berdaya saing tinggi guna menembus pasar global di era digital.

Terkait tema besar yang diangkat, kata dia, yaitu “Menggalang Potensi dan Ukhuwah Saudagar Muslim Dalam Memperkuat UKM di Era Digital”, telah banyak menjadi pembahasan di dalam berbagai forum MUNAS ISMI selama dua hari. 

Sedangkan beberapa Rekomendasi dari MUNAS ISMI ke-2 tersebut, kata dia, pertama, ISMI akan selalu memfasilitasi gerakan aksi ekonomi saudagar yang berkesinambungan, antara lain Mentoring Bisnis dan penyelenggaraan Business Fair. Kedua, yaitu mendorong dan memfasilitasi Peran Saudagar dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. 

Ketiga, yaitu mendorong keberdayaan pengusaha muslim di era digital. Keempat, ISMI merekomendasikan kepada pemerintah untuk melindungi dan mengembangkan fungsi koperasi simpan pinjam. Kelima, ISMI memberikan perhatian khusus kepada sektor pertanian, kelautan, perikanan, peternakan, teknologi, dan sumber daya manusia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement