Ahad 14 Oct 2018 09:05 WIB

Gunung Anak Krakatau Alami 40 Kali Kegempaan Letusan

Teramati terdapat sinar api serta aliran lava pijar ke arah selatan.

Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (19/7).
Foto: Antara/ElShinta
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, sepanjang pengamatan Sabtu (13/10) hingga Ahad dini hari (14/10) menunjukkan letusan 40 kali. Teramati terdapat sinar api serta aliran lava pijar ke arah selatan.

Menurut Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan GAK Windi Cahya Untung dalam rilis diterima di Bandarlampung, periode pengamatan 13 Oktober 2018 pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB menyebutkan visual malam dari CCTV teramati sinar api dan aliran lava pijar ke arah selatan. Kemudian, terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini, sepanjang pengamatan mengalami aktivitas kegempaan letusan 40 kali, amplitudo 10-27 mm, durasi 5-35 detik. Tektonik jauh satu kali, amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca, durasi 43 detik. Tremor Menerus amplitudo 1-6 mm (dominan 1 mm).

Sepanjang pengamatan itu, kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, dan tenggara. Suhu udara 25-33 derajat celsius, kelembapan udara 57-84 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua Km dari kawah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement