REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kepolisian Daerah Sulawesi Barat mengirim tim "trauma healing" untuk membantu warga Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, pascagempa dan tsunami melanda Provinsi Sulawesi Tengah. Pelepasan delapan personel tim itu berlangsung di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, Sabtu (13/10).
"Hari ini, kami kembali memberangkatkan tim trauma healing untuk membantu para korban khususnya dalam memulihkan kondisi mental warga pascagempa dan tsunami di Sulwesi Tengah," kata Karo SDM Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Dien Irhastini, saat melepas tim trauma healing.
"Tim trauma healing ini sebelumnya telah beroprasi di Lombok NTB. Dari pengalaman itulah, kami menaruh harapan besar tim ini mampu menormalkan situasi setempat tentunya melalui bantuan dan dukungan seluruh pihak," tambahnya.
Kondisi masyarakat di Kota Palu, Donggala dan Sigi sangat trauma pascagempa dan tsunami, sehingga ia mengharapkan dengan kehadiran tim trauma healing Polda Sulbar itu akan kembali membangkitkan semangat warga korban bencana.
"Kondisi orang-orang di Donggala dan Palu sangatlah rapuh. Untuk itu, kita harus menjadi motivator, merangkul dan memberikan semangat kepada para korban untuk kembali bangkit menata kehidupan yang baru," ujar Dien Irhastini.
Tim trauma healing Polda Sulbar tersebut dipimpin Ipda Ganesha dengan tugas utama adalah membantu para korban khususya memulihkan kondisi kejiwaan akibat trauma. "Tentunya dengan program unggulan yang menjadi bekal tim ini, masyarakat di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi serta umumnya di Provinsi Sulawesi Tengah dapat bangkit kembali," kata Dien Irhastini.