Kamis 11 Oct 2018 23:56 WIB

KPA Jabar: 90 Persen Pengidap HIV/Aids di Usia Produktif

Angka HIV ibu rumah tangga tiga kali lipat wanita pekerja seksual

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jawa Barat, Iman Teja Rachmana menyebut angka pengidap HIV/ AIDS sebanyak 90 persen berada di kisaran usia 15-49 tahun. 30 persen berada direntang usia 20-24 tahun, dimana hubungan seksual menjadi transmisi terbesar yang disusul jarum suntik narkoba. 

Bahkan angka HIV pada kelompok ibu rumah tangga muda tiga kali lebih banyak daripada angka HIV pada wanita pekerja seksual. Data ini disampaikan Iman Teja saat melakukan Roadshow Pemuda Milenial Aksi Semangat Untuk Indonesia Kondusif yang mengusung tema Pencegahan Terhadap HIV - AIDS, Narkoba, Kekerasan dan Radikalisme pada Remaja yang digelar di Gedung Kemuning Gading, Balai Kota Bogor, Kamis (11/10).

Pada tahun 2017, angka HIV di Jawa Barat (Jabar) kurang lebih mencapai 5.800 orang. 30 persen dari jumlah tersebut atau sekitar 1.600 - 1.800 orang adalah pengidap HIV baru yang kisaran umurnya 20 - 24 tahun. 

"Di tahun 2016 penderita HIV/AIDS 5.200 orang, 2015 ada 4.600-an orang, 2014 sekitar 4.000-an orang. Setiap tahun angkanya mengalami peningkatan dengan komposisi pelajar SMA dan mahasiswa. Tahun ini yang terbesar," kata Iman Teja dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Kamis (11/10).

Menurut Iman, fenomena ini merupakan kenyataan yang harus dipahami. Dirinya mengajak generasi milenial seperti pelajar dan generasi muda lainnya untuk mulai menjauhi perilaku negatif yang akan membawa kerugian bagi dirinya pribadi.

Ia pun berpesan kepada semua peserta yang hadir agar tidak menjauhi orang yang mengidap HIV-AIDS maupun korban penyalahgunaan narkoba dan perilaku negatif lainnya. "Tapi jauhilah perilakunya bukan orangnya. Rangkul mereka agar bisa bangkit dan tidak terjerumus lebih jauh," pesan Iman.

Iman menambahkan, pengguna narkoba dan pelaku radikalisme rata-rata didominasi para generasi muda. Bahkan Iman merasa prihatin masih banyak anak SMA yang tidak paham apa itu orientasi seksual.

"Ini menyeramkan. Perkembangan teknologi komunikasi yang memberi kemudahan akses. Salah satunya sosial media yang menjadi akses secara terbuka bebas," ucapnya.

Roadshow Pemuda Milenial Aksi Semangat Untuk Indonesia Kondusif yang mengusung tema Pencegahan Terhadap HIV - AIDS, Narkoba, Kekerasan dan Radikalisme pada Remaja menurut Iman Teja Rachmana digagas sejak Oktober 2017. Kota Sukabumi dipilih menjadi lokasi pertama pelaksanaan. 

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor, Iwan Suryawan menambahkan, program ini merupakan kegiatan yang diamanatkan oleh KPA Provinsi Jawa Barat. Tujuannya untuk menggerakkan, mambangun, dan memotivasi pelajar, pemuda, remaja, serta generasi milenial untuk menciptakan lingkungan yang kondusif khusus di Kota Bogor.

"Kegiatan ini sebuah upaya Pemerintah agar para generasi milenial memiliki sikap perilaku yang baik agar mereka terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba, HIV AIDS, radikalisme, kekerasan, bullying dan yang lainnya. Jangan sampai para generasi milenial menjadi pelaku utama kasus-kasus tersebut," kata Iwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement