Kamis 11 Oct 2018 22:47 WIB

Muba Bangun Jalan Campuran Karet dan Aspal

Itu didasari atas keprihatinan Bupati Muba dengan anjloknya harga karet rakyat.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex (ketiga dari kiri), Kamis (11/10) meresmikan pembangunan jalan aspal //hotmix// menggunakan campuran serbuk karet alam teraktivasi (SKAT) di Desa B4 Mulyorejo, Kecamatan Sungai Lilin. Kabupaten Muba, Sumatera Selatan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memanfaatkan inovasi karet alam sebagai bahan baku aspal jalan.
Foto: Foto: Humas Pemkab Muba
Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex (ketiga dari kiri), Kamis (11/10) meresmikan pembangunan jalan aspal //hotmix// menggunakan campuran serbuk karet alam teraktivasi (SKAT) di Desa B4 Mulyorejo, Kecamatan Sungai Lilin. Kabupaten Muba, Sumatera Selatan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memanfaatkan inovasi karet alam sebagai bahan baku aspal jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi daerah pertama di Indonesia yang memanfaatkan inovasi karet alam sebagai bahan baku aspal jalan. Bupati Muba Dodi Reza Alex, Kamis (11/10) meresmikan pembangunan jalan aspal hotmix menggunakan campuran serbuk karet alam teraktivasi (SKAT) di Desa B4 Mulyorejo, Kecamatan Sungai Lilin. 

Pembangunan jalan menggunakan campuran serbuk karet alam teraktivasi atau SKAT tersebut merupakan yang pertama di Sumatera. “Untuk tahap pertama ini kita bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter,” kata Dodi pada peresmian yang dihadiri Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Edy Sutopo, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, Kejari Sekayu Maskur, dan Ketua Pengadilan Agama Sekayu.

Menurut Dodi, untuk tahap awal pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,49 ton karet alam milik petani rakyat. “Inovasi ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet petani khususnya di Musi Banyuasin,” ujarnya.

 

Bupati Muba sangat prihatin dengan anjloknya harga karet, tak ingin kondisi itu berlarut dan petani karet terpuruk, mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR tersebut berkomitmen untuk mencari solusi alternatif untuk mendongkrak pemanfaatan karet patni Muba dengan membuatnya menjadi bahan campuran pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet. 

“Inovasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depannya dan akan sangat membantu perekonomian petani karet di Musi Banyuasin sehingga harga karet kembali terdongkrak naik,” ujarnya.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herman Mayori, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet di Muba menggunakan dana APBD 2018 dengan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar. “Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan lama dan kuat,” katanya.

Ada tiga teknik yang bisa digunakan untuk pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet dengan teknologi aspal karet berbasis latek, tehnologi aspal karet berbasis serbuk karet (SKAT) dan teknologi aspal karet berbasis masterbatch kompon padat.

Sementara itu menurut Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PU PR Deded Permadi Sjamsudin, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mengimplementasikan pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet sudah sangat tepat dan merupakan penerapan pertama di Indonesia untuk kategori jalan tingkat kabupaten. 

“Kami apresiasi langkah dan terobosan Bupati Muba Dodi Reza untuk komitmen pembangunan infrastruktur di daerahnya dan kami harapkan akan terus berlanjut dan berkesinambungan dan kedepannya perbaikan ruas jalan di Kabupaten Muba akan konsisten menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement