Kamis 11 Oct 2018 18:21 WIB

Sekjen PBB Apresiasi Langkah Pemerintah Tangani Bencana

Antonio menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban bencana gempa dan tsunami.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (kedua kanan) disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (10/10).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (kedua kanan) disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sekretaris Jenderal Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, sempat berkunjung ke Nusa Dua, Bali untuk menghadiri Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Nusa Dua, Bali. Antonio tiba di The Laguna Hotel sekitar pukul 08.25 WIB dan langsung melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo. 

Sekjen PBB yang juga mantan Perdana Menteri Portugal itu terlihat mengenakan batik lengan panjang. Jokowi dan Guterres melakukan pembahasan sejumlah hal termasuk di antaranya  mengenai penanganan bencana gempa di Sulawesi Tengah dan isu perdamaian Palestina. Selepas pertemuan tertutup dilakukan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui wartawan untuk menyampaikan pokok-pokok pembahasan. 

Retno menyebutkan Antonio menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dan Lombok. Sekjen PBB tersebut juga memuji respons pemerintah dalam melakukan penanganan cepat pascakejadian itu.

"Sekjen PBB mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki resiliensi yang tinggi dan mengapresiasi respons cepat pemerintah sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat. Beliau mengatakan selalu tidak mudah kita bekerja pada saat situasi emergency seperti itu," ujar Retno, Kamis (11/10). 

Terkait dengan perdamaian dunia yang juga menjadi pembicaraan kedua pihak, lanjut Retno, Sekjen PBB mengapresiasi posisi Indonesia terhadap upaya perdamaian di Palestina. Selain itu, Indonesia juga dianggap sebagai mitra vital bagi PBB dalam menciptakan perdamaian dunia. Indonesia diketahui sebagai negara kontributor terbesar terhadap pengiriman pasukan perdamaian PBB.

"Indonesia memiliki kekuatan dan keinginan untuk aktif di dalam upaya menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Jadi kemitraan Indonesia dan PBB dinilai oleh Sekjen PBB sangat excellent," katanya.

Adapun terhadap upaya diplomasi Indonesia yang dilakukan guna menangani permasalahan di Rakhine State, Myanmar, Sekjen PBB menilai Indonesia merupakan negara yang tepat untuk melakukan penanganan dengan cara-cara yang sesuai sehingga dapat tetap berkontribusi di tengah situasi yang sulit.

"Sekjen PBB mengatakan bahwa cara Indonesia mendekati isu tersebut dinilai pas sehingga Indonesia dapat memberikan kontribusi walaupun situasinya tidak mudah. Kemajuan (penanganan) juga masih terus didorong, tetapi Indonesia diyakini dapat terus berkontribusi dalam upaya menyelesaikan situasi di Rakhine State," tuturnya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement