REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks peserta aksi 212 yang menamakan diri sebagai kelompok Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin siap bekerja sama dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Masa hukuman mantan gubernur DKI Jakarta itu akan selesai pada Januari nanti.
Baca Juga:
"Kami itu bukan pendendam dan kami tidak pernah menganggap dia menjadi musuh, itukan dulu ketika dia sebagai pemimpin dan menyatakan satu pendapat tentang alquran yang dinilai menista agama," kata Koordinator Eks 212 Razman Arif Nasution di Jakarta, Kamis (11/10).
Dia mengatakan, penistaan agama yang dilakukan Ahok saat itu memotori spirit umat islam untuk turun ke jalan. Namun saat ini, dia mengatakan, Ahok telah menerima konsekuensi logis dari perbuatannya dan sudah menjalani proses hukum.
Dia mengatakan, Eks 212 mengaku siap menerima Ahok saat dia keluar dan menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf. "Jangankan pendukung Ahok, Ahoknya sendiri enggak ada (dimusuhi), emang ada dia dimusuhi? Tidak boleh itu dalam Islam, kita bersaudara tidak boleh membenci orang, tidak boleh kita persoalkan," kata Razman.
Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab itu mengungkapkan, yang dipersoakan pada Ahok saat itu adalah berbicara melampaui kewenangannya dan bukan haknya. Terlebih, Ahok tidak mengerti alquran dan terpelset hingga menimbulkan konsekuensi hukum.
"Jadi mau Ahok langsung, mau ahokers juga tidak ada masalah, kami bersyukur dia bisa lebih dekat dengan kami siapatau dapat hidayah dari Allah dia masuk islam," katanya Razman sambil tersenyum.