Kamis 11 Oct 2018 00:44 WIB

BNPB Pastikan Gunung Salak Aman dan Normal

Gunung Salak sebelumnya tidak mengeluarkan tanda-tanda akan meletus.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Gunung Salak, Bogor.
Foto: Antara
Gunung Salak, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengklarifikasi beredarnya isu meletusnya Gunung Salak yang menyebabkan terganggunya penerbangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada hari ini (10/10). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) juga menyatakan berdasarkan pantauan visual, instrumentasi dan observasi lapangan, tidak ada aktivitas vulkanik yang menunjukkan letusan Gunung Salak.

Selain itu, dari gempa vulkanik dangkal, gempa teknonik lokal dan gempa tektonik jauh menunjukkan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak.  Hasil observasi lapangan yang dilakukan secara langsung oleh pengamat Gunung Salak hingga pukul 20.00 WIB tidak teramati adanya jatuhan/hujan abu vulkanik dan tidak terdengar suara dentuman baik di wilayah puncak Gunung Salak maupun di sekitar lerengnya seperti di wilayah Taman Nasional Cidahu.

"Sekali lagi saya sampaikan bahwa Gunung Salak tidak meletus, aman dan status normal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo mengungkap informasi tersebut menyebar awal mula dari adanya Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin yang menyatakan Gunung Salak meletus berdasarkan pantauan satelit Himawari sehingga akan menggangu penerbangan pesawat terbang.

Namun VAAC Darwin telah mengoreksi hal itu bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik dari daerah di sekitar Gunung Salak. Penerbangan aman.

Ia pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi-informasi di luar yang tidak akurat. Sutopo menambahkan, gunung api pasti mengeluarkan tanda-tandanya sebelum meletus, tidak seperti gempabumi yang terjadi tiba-tiba.

Lagipula, dari 127 gunung api di Indonesia, saat ini ada satu gunung api status awas (level IV) yaitu Gunung Sinabung, dua gunung api status siaga (level III) yaitu Gunung Soputan dan Gunung Agung, dan 18 gunung api status waspada (level II). Sisanya status normal (level I).

"Jadi masyarakat diimbau tetap tenang. PVMBG pasti akan memberikan informasi kepada masyarakat, BNPB dan BPBD jika ada peningkatan status gunung api. Masyarakat tidak usah takut. Aktivitas vulkanik gunung api dapat dikenali tanda-tandanya sebelum meletus," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement