Kamis 11 Oct 2018 22:03 WIB

CCTV Surabaya akan Terapkan Dua Teknologi Baru

CCTV akan dilengkapi teknologi pengenal wajah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
CCTV
Foto: Guardian
CCTV

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengungkapkan, ada dua teknologi baru yang diterapkan pada kamera CCTV di Surabaya. Pertama, yakni teknologi face recognation system atau alat pendeteksi wajah. Kedua, teknologi pendeteksi ciri-ciri tertentu.

“Jadi ada dua fasilitas (sistem) yang kita kembangkan sekarang. Ini sudah jadi sekitar 90 persen. Namun masih uji coba di beberapa titik,” kata Agus.

Nantinya, kata Agus, dua teknologi tersebut akan diterapkan pada 600 titik CCTV pada server jaringan Diskominfo. Namun, pihaknya mengaku masih terus melakukan uji coba dan mengembangkan dua teknologi tersebut.

“Nanti ini akan diterapkan yang jaringannya Diskominfo, yang jaraknya tidak jauh dari servernya. Nanti kemudian akan bertahap penambahan titiknya,” ujar Agus.

Ditanya bagaimana cara kerja teknologi sistem tersebut, Agus menuturkan, pada sistem yang pertama cara kerjanya akan mentraining atau mengumpulkan data orang sebanyak mungkin berdasarkan wajah. Kemudian data orang tersebut akan tersimpan dalam database Diskominfo.

“Sementara sistem kedua, sifatnya pemantauan profil, ini untuk kamera yang ndak bisa jarak dekat. Misalnya mendeteksi orang pakai baju ini. Kalau ada model orang yang kayak itu, nanti yang akan dipertajam,” kata Agus.

Agus mengaku, teknologi tersebut cara kerjanya hampir sama dengan sistem CCTV yang diterapkan di Terminal Purabaya. Namun bedanya, kali ini sistem itu dibuat sendiri oleh pihak Diskominfo.

“Kalau ini memang ibu (Risma) yang nyuruh minta untuk bikin sendiri, terus dikembangkan, kan bisa belajar terus. Biar tidak mengandalkan dari produk pihak luar,” kata Agus.

Ke depannya, kata dia, jika pengerjaan dua teknologi itu sudah mencapai tahap 100 persen, nantinya Pemkot Surabaya akan mematenkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dua inovasi terbaru itu. “Kalau sudah jadi, mesti ibu (Risma) akan mengajukan HKI nya,” ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement