Rabu 10 Oct 2018 14:00 WIB

Hanafi Rais Harap Drama Kasus Ratna Segera Berakhir

Hanafi menilai kasus Ratna mengandung unsur politis.

Rep: Deddy Darmawan/ Red: Muhammad Hafil
PA 212 meminta pihak kepolisian untuk mengizinkan lima pimpinan PA 212 masuk ke Gedung Direktorat Krimum demi mendampingi pemeriksaan Amien Rais.    Polisi sempat tidak memberikan izin. Namun,  jelang 15 menit polisi memberikan izin masuk setelah anak Amien Rais, Hanafi Rais datang ke area kerumunan massa.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
PA 212 meminta pihak kepolisian untuk mengizinkan lima pimpinan PA 212 masuk ke Gedung Direktorat Krimum demi mendampingi pemeriksaan Amien Rais. Polisi sempat tidak memberikan izin. Namun, jelang 15 menit polisi memberikan izin masuk setelah anak Amien Rais, Hanafi Rais datang ke area kerumunan massa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais berharap polemik drama kasus hoaks Ratna Sarumpaet segera berakhir. Hari ini, Rabu (10/10) Amien Rais telah memenuhi panggilang pihak kepolisian untuk pemeriksaan Amien sebagai saksi.

“Pak Amien hari ini telah legawa dan memenuhi panggilan polisi. Semoga setelah ini dramatisasi selesai,” kata Hanafi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10) siang.

Hanafi menilai, kasus Ratna banyak mengandung nuansa politis. Seolah-olah, lanjut Hanafi, drama Ratna ingin diseret kepada urusan pemilihan presiden tahun depan. Ia menegaskan, seluruh pihak perlu waspada terhadap berbagai upaya politisasi kasus Ratna Sarumpaet

“Ada yang ingin menunggangi atau mengkredit ini dengan sengaja untuk menggagalkan capres 02,” katanya menambahkan.

Ia juga menjelaskan alasan Amien Rais tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebelumnya. Hanafi mengatakan, pada surat panggilan sebelumnya tertulis nama Amien Rais. Padahal, nama asli ayahnya adalah Muhammad Amien Rais. Menurut politikus PAN itu, kesalahan nama secara hukum perdata bisa menyasar siapapun yang memiliki nama sama.

Karena itu, ketepatan nama lengkap dan sesuai dengan ejaan wajib dipenuhi dalam surat panggilan dari kepolisian. Lagipula, kata Hanafi, surat tersebut diantarkan khusus menggunakan mobil dinas kepolisian langsung kepada rumah Amien Rais di Jakarta Selatan.

“Jadi kalau cuma menulis nama saja salah maka itu bisa memanggil siapapun,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement