Rabu 10 Oct 2018 08:51 WIB

Sutopo : Tidak Ada Pengusiran Relawan BPBD di Kota Palu

Sutopo membantah isu pengusiran relawan BPBD di Kota Palu.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.
Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho membantah adanya pengusiran terhadap relawan oleh pihak Bappeda Kota Palu. Hal tersebut disampaikan Sutopo, menanggapi beredarnya rekaman video yang menunjukan relawan diusir karena dituduh mencuri laptop milik Kantor Bappeda Kota Palu.

"Saya telah mengkonfirmasi hal itu kepada beberapa pihak, ternyata bukan diusir tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar memudahkan koordinasi dan halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel aparatur sipil negara (ASN)," katanya, Rabu (10/10).

Sutopo menjelaskan, bahwa beberapa relawan memang mendirikan tenda-tenda di halaman kantor Bappeda kota Palu. Mereka mendirikan tenda-tenda tersebut dan melakukan bantuan penanganan bencana kepada korban gempa bumi dan tsunami sejak H+3 kejadian. Sutopo membantah jika relawan mengambil laptop di kantor Bappeda Kota Palu.

Justru menurutnya, relawan ikut mengamankan kantor dan berbagai aset negara di dalamnya, karena pascabencana banyak tempat kosong yang menjadi sasaran aksi kejahatan. Adapun mengenai barang yang hilang tersebut, kepala Bappeda setempat telah melapor kepada Gubernur.

"Gubernur Sulawesi Tengah juga mengatakan tidak ada istilah diusir, yang benar kantor Bappeda akan dirapikan lagi, selain itu sejak ASN aktif maka semua ASN Bappeda harus apel dan masuk kerja. Tentu kegiatan mereka akan mengganggu kenyamanan relawan," jelas Sutopo.

Sutopo menambahkan, Gubernur Sulteng mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan dan peran aktif relawan BPBD se-Indonesia yang memang hadir ke Palu dan daerah terdampak bencana membantu korban bencana. Rasa panggilan kemanusiaan untuk membantu masyarakat Sulteng yang tertimpa bencana benar-benar diperlukan oleh masyarakat.

"Jadi tidak ada pengusiran, hanya pengaturan dan relokasi tempat tenda relawan saja. Adanya miscommunication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat dan banyak keterbatasan," ucapnya.

Sebelumnya viral di video yang beredar bahwa para relawan tersebut mengaku telah diusir. Mereka juga kecewa karena datang dari jauh untuk membantu korban justru dituduh mencuri aset pemerintah kota Palu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement