Rabu 10 Oct 2018 08:45 WIB

Organda Dukung Jak-Lingko

Jak-Lingko akan meluncurkan tiga unit armada percontohan

Rep: Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
 Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memperkenalkan nama baru program transportasi integrasi DKI Jakarta, yaitu 'Jak Lingko' sebagai pengganti nama program Ok-Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/10).
Foto: Farah Noersativa/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memperkenalkan nama baru program transportasi integrasi DKI Jakarta, yaitu 'Jak Lingko' sebagai pengganti nama program Ok-Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menyatakan dukungannya atas perubahan nama program One Karcis One Trip (OK-OTrip) menjadi Jak-Lingko. Menurut dia, perubahan nama itu sebelumnya telah dibicarakan bersama Organda dan perwakilan masyarakat.

"Masyarakat umum juga diajak. Nanti ada sayembara (logo) juga," kata Shafruhan kepada Republika, Selasa (9/10).

Nama Jak Lingko dinilai lebih menonjolkan sisi Indonesia. Jak merupakan singkatan dari Jakarta, sementara kata 'lingko' diadaptasi dari sistem pembagian tanah persawahan mirip jejaring sarang laba-laba di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seperti halnya OK-OTrip, Jak-Lingko bertujuan menghubungkan semua moda angkutan yang ada di DKI Jakarta. Selain itu, semua praktisi transportasi akan bergabung dengan pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan begitu, para penumpang Jak-Lingko akan mendapatkan layanan transportasi yang nyaman, aman dan murah.

"Pemerintah mengambil peran di situ dalam bentuk subsidi," ujar Shafruhan.

Saat ini, baru ada sebelas operator bus kecil (mikrolet) yang bekerja sama dalam program Jak-Lingko. Ia berharap nantinya metromini dan kopaja dapat diintegrasikan dalam program ini.

Untuk sementara, program Jak-Lingko dijalankan sesuai dengan rencana uji coba OK-OTrip yang akan berakhir bulan ini. Kepada Organda, Anies memerintahkan agar semua operator bus yang tergabung dalam Jak-Lingko menyiapkan peremajaan armada.

Unit-unit bus yang sudah melebihi masa operasi selama 10 tahun harus diganti dengan bus yang sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM) seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015. "Aturan ini berlaku secara resmi mulai Februari 2018. Salah satu aturannya kan semua angkutan harus ada AC-nya," ujar dia.

Pemprov DKI juga menjanjikan akan adanya dukungan, pelatihan, dan pendidikan bagi pengemudi Jak-Lingko. Mereka akan diajari bagaimana mengemudikan angkutan umum sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu, akan ada proses penanaman moral agar setiap pengemudi bertanggung jawab atas keselamatan para penumpang.

Tak hanya itu, para pengemudi juga diharapkan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan para penumpang. Mereka dituntut menjadi semacam 'tour guide' untuk memandu penumpang di wilayahnya masing-masing.

Secara sistem, tidak ada yang berubah dari OK-OTrip ke Jak Lingko. Shafruhan mengatakan perubahan nama itu menjadi brand baru bagi OK-OTrip. "Branding saja yang berubah," ujar dia.

Dalam praktiknya, penerapan Jak-Lingko masih sama seperti OK-Otrip. Bahkan, tarif yang ditetapkan selama uji coba pun masih sama. Pekan ini, OK-OTrip dengan brand baru Jak-Lingko akan meluncurkan tiga unit armada percontohan.

Kendaraan ini akan melaju di Trayek OK 33 rute Pulogadung-Kota. Sebagai unit percontohan, armada ini akan dilengkapi AC dan kursi yang menghadap ke depan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan pemberian nama Jak-Lingko sudah didasari dengan berbagai riset. Nama Jak-Lingko dinilai akan memberikan makna tersendiri bagi program tersebut.

"Nama harus memberikan makna. OK-OCE ada maknanya itu adalah One Kecamatan One Center (of Enterpreneurship). Tapi kalau yang trip untuk kemudahan ngomong saja," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/10).

Selain perubahan nama, Pemprov DKI juga mengakomodasi aspirasi dari Organda. Ia berharap dengan bergabungnya sebelas operator kendaraan kecil (mikrolet), hal-hal yang masih menjadi perbedaan dapat didiskusikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement